KOMENTAR

ya maka
ya madina
kau lihatlah jantungku
belahlah pusarnya
ada engkau disitu
di tengah-tengah
bersama aliran darah
menderas-deras
lihatlah
ya bako
ya mole
bawalah langkahku
kemana engkau suka
aku akan melarut
pun ke rimba puaka
ke pintu tambat kubur
tertatih-tatih
bawalah

ya rob
ya muni
tapi mengapa datang raya
ke tanah talang
yang terbuang
orang berubah kikir
batu berbuah akar
rengas menjerat ular
angkuh berlimpahruah

jantungku ya madina
peduku ya maka
darahku ya bako
hatiku ya mole
hanya bersujud untukmu
hanya bersimpuh di kakimu
kemanapun engkau
di situ aku
hidupku ya muni
matiku ya rob
seluruhnya di jarimu

tapi ya rob ya muni
raya memang membuat lupa
mereka yang tak melarik
berfitrah menjual hutan
mereka gila ketika berpuasa
sakit ketika berwudhu
telinga mereka penuh kumbang
yang tak pandai terbang
mereka jadi ragu
pada kekuasaanmu

pagi ini ya maka ya madina
akukan mengulang-ulang
jawab yang engkau indangkan
mereka yang lupa bersimpuh
lihatlah
mereka yang lupa bersyukur
bawalah
dengan kasih sayangmu
dan sentuhan jarimu

rama-rama kumbang jati
tujuh warna bunga setali
tunduklah aku pada engkau
lihatkanlah kekuasaanmu
engkau bako maha tinggi
engkau mole penguasa hari
engkau di darahku
engkau di langkahku
kembalikan hati mereka
dari kikir kepada rahmad
bersujud dalam syafaat

raya-raya bertiga hari
tak pantas meningggi-ninggi
hidung tak mancung
pipi tersorong-sorong
tak emas bungkal diasah
tak marwah diangkuh diri
engkau larut di mantra raya
engkau hanyut ke pelukan hutan
kembalilah
melangkahlah
duuuuum!

H. Dheni Kurnia
Menjelang Syawal 2019




Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Sebelumnya

Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo, Suguhkan Langit Cappadocia Khas Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon