HUBUNGAN Indonesia–Peru memasuki babak baru. Melalui penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), kedua negara sepakat memperkuat perdagangan, investasi, dan kerja sama strategis, menandai 50 tahun persahabatan yang kian solid di panggung global.
Presiden Peru Dina Boluarte menegaskan bahwa Indonesia adalah mitra penting bagi negaranya di kawasan Asia Tenggara, sekaligus salah satu ekonomi paling dinamis di Asia. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Boluarte menyampaikan apresiasi atas kemajuan hubungan bilateral yang mencapai titik paling aktif dalam lima dekade terakhir. “Indonesia bukan hanya negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, tetapi juga negara demokrasi Muslim terbesar. Lima dekade persahabatan, kerja sama, dan saling pengertian telah membentuk hubungan yang kokoh dan langgeng,” ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta (11/8).
Perdagangan antara kedua negara terus menunjukkan potensi besar. Saat ini, Indonesia menjadi mitra dagang terbesar keenam Peru di Asia, sementara Peru menjadi tujuan utama keempat produk Indonesia di kawasan Amerika Latin dan Karibia. Potensi ini membuka peluang kerja sama lebih luas di berbagai sektor.
Dalam pertemuan bilateral, kedua pemimpin membahas isu strategis, mulai dari politik, diplomasi, hingga perdagangan dan investasi. Puncaknya, Indonesia dan Peru menandatangani Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang diharapkan memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.
CEPA akan menjadi kerangka kerja sama komprehensif yang mencakup perdagangan barang, investasi, jasa, hingga perdagangan elektronik. Perjanjian ini diyakini dapat meningkatkan arus barang, memperluas peluang investasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua negara.
“CEPA adalah bukti tekad pemerintah kita untuk mendorong perdagangan yang lebih bebas dan memperkuat perekonomian,” tegas Boluarte.
Dengan landasan persahabatan yang telah terjalin selama 50 tahun, kemitraan strategis Indonesia–Peru kini memasuki babak baru. Kedua negara optimistis kerja sama ini akan membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan membuka peluang lebih luas di panggung ekonomi global.
KOMENTAR ANDA