3 siswi SDIT Nurul Fikri raih prestasi di kancah internasional ICIA 2025 (27/4). (Instagram/(@sefruitfakta)
3 siswi SDIT Nurul Fikri raih prestasi di kancah internasional ICIA 2025 (27/4). (Instagram/(@sefruitfakta)
KOMENTAR

TIGA siswi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri Depok meraih prestasi yang sangat membanggakan di kancah internasional. Mereka berhasil menyabet penghargaan dalam ajang International Creativity and Innovation Awards (ICIA) 2025 yang diselenggarakan di Ho Chi Minh City, Vietnam, pada 27 April 2025.

Ketiga siswi tersebut — Prishana Kamila Ilham, Medinavia Zaldin, dan Naura Qanita Satria — merupakan peserta termuda dalam ajang bergengsi tersebut, yang diikuti oleh lebih dari 5.000 peserta dari 26 negara. Mereka berhasil mengangkat karya riset berjudul "The Precious Foods" di bidang sustainable food solution (solusi pangan berkelanjutan), sekaligus mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia.

Dalam kompetisi tersebut, mereka sukses meraih tiga penghargaan bergengsi sekaligus, yaitu.

  • Special Award sebagai Best Project di bidang ketahanan pangan,
  • Titanium Award, dan
  • Grand Award, penghargaan tertinggi untuk kategori Innovation Challenge.

Keberhasilan mereka bukanlah hasil dari kecerdasan dan kreativitas semata, melainkan buah dari proses yang panjang, kerja keras, serta dedikasi tinggi dalam setiap tahap persiapan dan pelaksanaan proyek mereka.

Sebelum berangkat ke Vietnam, mereka menjalani pelatihan intensif selama berminggu-minggu, termasuk berlatih presentasi dalam bahasa Inggris untuk menghadapi juri internasional. Mereka tidak hanya menghafal, tetapi memahami secara mendalam isi proyek mereka, sehingga mampu menjawab pertanyaan dengan percaya diri dan jelas.

Dengan dukungan penuh dari guru pembimbing dan pihak sekolah, mereka juga mengikuti pelatihan public speaking, penguatan konten riset, hingga simulasi presentasi ilmiah layaknya konferensi akademik.

Tak hanya itu, mereka juga aktif mengampanyekan literasi tentang sampah makanan. Mereka membuat poster edukasi, menyebarkan informasi melalui media sosial sekolah, serta mengadakan acara "Zero Food Waste Day" di lingkungan sekolah sebagai ajakan kepada teman-teman mereka untuk lebih bijak dalam mengelola makanan secara benar dan bertanggung jawab.

Keberhasilan ini bukan sekadar kemenangan pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi besar bagi generasi muda Indonesia bahwa usia bukanlah batasan untuk menciptakan dampak besar bagi dunia.




Tteok Galbi Khas Gwangju, Patty ala Korea yang Wajib Kamu Coba!

Sebelumnya

Beras Oplosan, Takaran Dikurangi: Ketika Kepercayaan Rakyat Dikhianati

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon