BADAN Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah meluncurkan inisiatif inspiratif bertajuk Responsible Green Hajj, sebuah panduan ibadah haji yang tidak hanya sesuai syariat, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Anggota BPK, Harry Alexander menyebut inisiatif ini sebagai langkah inovatif untuk menyadarkan jamaah haji Indonesia akan pentingnya menjaga bumi, bahkan saat menunaikan ibadah.
“Green Hajj adalah wujud nyata bahwa ibadah seharusnya tidak meninggalkan jejak ekologis yang buruk. Kami ingin jamaah memahami bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari iman,” ujar Harry di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (5/6).
Buku ini menggabungkan nilai-nilai syariah, akidah, dan akhlak dengan praktik ramah lingkungan, mulai dari pengurangan plastik sekali pakai, membawa perlengkapan ibadah berkelanjutan, hingga etika konsumsi oleh-oleh yang tidak menimbulkan limbah.
Konsumsi air yang tinggi selama haji juga menjadi perhatian. BPKH mendorong edukasi hemat air, seperti penggunaan shower dan semprotan kecil saat wudu. Buku ini akan diterbitkan dalam tiga bahasa—Indonesia, Inggris, dan Arab—sebagai kontribusi Indonesia dalam diplomasi haji global yang berwawasan lingkungan.
Tak hanya itu, Green Hajj juga menyasar generasi muda. “Kami ingin menjadikan haji sebagai perjalanan spiritual yang relevan dan membanggakan bagi Gen Z. Melalui aplikasi mobile yang kami luncurkan, digitalisasi layanan haji kini lebih ramah bagi anak muda,” tambah Harry.
Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Azrul Tanjung menegaskan pentingnya panduan ini di tengah timbunan lebih dari 17.000 ton sampah dari kegiatan haji tiap tahunnya. “Ini adalah kontribusi Muhammadiyah untuk mengarusutamakan ibadah yang juga peduli bumi. Haji yang rahmatan lil alamin,” pungkasnya.
KOMENTAR ANDA