70 warna nude ala Rouge Dior/Foto: Dior Beauty
70 warna nude ala Rouge Dior/Foto: Dior Beauty
KOMENTAR

BERKACA dari perbedaan pendapat para perempuan di Pantai Timur dan Pantai Barat Amerika Serikat, mereka mengartikan nude lipstick dengan cara yang berbeda. Itulah yang mendasari penelitian untuk koleksi lipstik Rouge Dior yang dilakukan sang direktur kreatif, Peter Philips.

Selama ini, kita mengenal lipstik warna “nude” sebagai lipstik dengan warna natural mendekati bibir namun terlihat lebih intens sehingga penampilan seseorang menjadi lebih muda dan segar.

Yang menarik adalah, seperti dilansir Vogue (27/12), Philips menyebutkan bahwa hasil survei Dior terhadap 400 perempuan di seluruh Amerika Serikat menemukan bahwa secara keseluruhan, ‘American Nude’ lebih condong kepada warna beige.

Survei tersebut melibatkan para perempuan bicara tentang apa yang mereka suka dari lipstik nude juga menganalisis warna alami bibir serta akhir akhir dari lipstik favorit mereka.

Namun perbedaannya, para perempuan di wilayah Pantai Timur lebih memilih warna yang mengarah ke abu-abu dalam hasil akhir matte, sementara perempuan di Pantai Barat lebih condong ke merah muda dalam hasil akhir yang glowy alias bersinar.

Setelah Amerika, ekspansi lipstik ke seluruh dunia menjadikan penelitian tentang lipstik nude menjadi lebih ‘berwarna’. Jika ada yang mengatakan bahwa warna nude hanya berkisar pada krem atau nude pink, maka pandangan ini terbilang out-of-date.

Bukan sekadar kosmetik, Philips mendapatkan insight berharga dalam penelitiannya tentang lipstik nude di benua lain.

“Definisi ‘nude’ masa kini lebih luas dari sekadar mencocokkan warna bibir atau mencocokkan warna kulit. Sebaliknya, ‘nude’ adalah sesuatu (warna) yang membuat perempuan merasa percaya diri— dan ya, terkadang warnanya merah atau bordeaux,” ungkap Philips.

Temuan tersebut menjadi landasan diluncurkannya koleksi Rouge Dior. Terdiri dari 70 warna berbeda yang semuanya termasuk dalam ranah “alami” dan sering dirujuk dalam kurva penelitian global Dior. Banyak warna bahkan dapat diisi ulang (untuk warna terlaris) dan hadir dalam dua hasil akhir yang berbeda, satin dan velvet (beludru).

Lebih menarik lagi, angka 70 bukan sekadar kebetulan melainkan menandakan 70 tahun sejak Dior meluncurkan koleksi lipstik pertama pada tahun 1953.

“Budaya yang berbeda membuat perempuan memilih warna nude yang berbeda pula. Dan kini, kami punya lipstik nude untuk semua perempuan,” pungkas Philips.




Buah dan Sayur Sebagai Pengganti Skincare, Memang Bisa?

Sebelumnya

Mouna by Falasifa, Modest Wear Sporty-Casual yang Lahir dari Kedalaman Spiritual

Berikutnya

KOMENTAR ANDA