Permainan kolintang yang mampu memukau para hadirin di pagelaran The Beautiful Culture of Indonesia Goes to Beijing/Dok KBRI Beijing
Permainan kolintang yang mampu memukau para hadirin di pagelaran The Beautiful Culture of Indonesia Goes to Beijing/Dok KBRI Beijing
KOMENTAR

BUDAYA Indonesia kembali menggema di dunia. KBRI Beijing bersama dengan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), Rumah Budaya Nasional Puspo Budoyo, Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN), dan Central Conservatory of Music (CCOM) Beijing, untuk pertama kalinya menampilkan pertunjukan alat musik kolintang dan seni tari Indonesia di Beijing, Tiongkok.

Acara yang bertajuk "The Beautiful Culture of Indonesia Goes to Beijing” digelar pada Selasa, 10 Oktober 2023, di Opera and Concert Hall of Central Conservatory of Music Beijing. Pertunjukan yang dimeriahkan oleh permainan kolintang seniman PINKAN dan kesenian dari RBN Puspo Budoyo tersebut berhasil menghipnotis lebih dari 450 penonton yang memadati kursi teater bergengsi tersebut.

"Pertunjukan musik kolintang pada malam ini merupakan bagian dari kampanye Kolintang goes to UNESCO. Kami berharap pertunjukan ini dapat mendukung second track diplomasi Indonesia di RRT," ujar Mantan Menteri ESDM dan Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, yang juga salah satu penggagas pertunjukan The Beautiful Culture of Indonesia Goes to Beijing.

Dubes RI Beijing Djauhari Oratmangun menyampaikan, kehadiran pertunjukan seni budaya Indonesia ini penting untuk mempromosikan budaya Indonesia yang kaya sekaligus mempererat hubungan people to people RI-RRT dan tahun depan Kolintang bisa diakui UNESCO.

Lagu Rayuan Pulau Kelapa menjadi pembuka pada acara tersebut. Dilanjutkan penampilan lagu mandarin Ye Liang Dai Biao de Xien dan Tien Mi Mi yang dinyanyikan Dubes Djauhari dan Wiwiek Oratmangun diiringi Kolintang. Selain alunan musik kolintang, pertunjukan tersebut juga menampilkan tari Saman, Gandrung, Zapin dan Cenduk Menur.

Pada kesempatan tersebut, PYC secara simbolis menyerahkan kepada CCOM yang diwakili oleh Dekan Departemen Musikologi CCOM Prof An Ping, yang merupakan inisiator disusunnya kurikulum musik dan tari tradisional Indonesia di CCOM.

Acara tersebut juga dihadiri Duta Besar dan perwakilan staf diplomatik negara sahabat.




Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Sebelumnya

Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo, Suguhkan Langit Cappadocia Khas Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Horizon