Ilustrasi kencan online/Net
Ilustrasi kencan online/Net
KOMENTAR

KEBEBASAN bermain media sosial tanpa dibekali kedewasaan dan kemawasan diri, menyebabkan enam remaja usia belasan hilang bersama orang yang dikenalnya dari dunia maya. Angka tersebut diungkap akun @perupadata, sepanjang 2023 ini.

Ya, kasus kekerasan berbasis gender di media sosial sudah semakin membahayakan. Hal ini dibarengi dengan kian terbukanya orang-orang mempertontonkan diri di media sosial.

Sasarannya adalah para remaja, yang notabene sedang berada dalam posisi labil lantaran tengah mencari jati diri, Remaja-remaja ini juga dianggap paling mudah dijadikan subyek tipu muslihat para penjahat sosial media.

Kasus yang paling sering itu adalah kabur. Kalau sudah jatuh cinta, korban akan berusaha bekerja menyenangkan orang yang membuatnya jatuh cinta. Ketika dipinjam uang, akan dituruti. Atau diajak pergi, dia akan ikut,” kata pengamat sosial UI Devie Rahmawati.

Di sinilah pentingnya peran orang dewasa, terutama orang tua, untuk lebih dekat dan memperbarui informasi mengenai modus-modus yang berpotensi menjebak remaja dari kehatan media sosial.

Menurut Devie, bagi anak dan remaja yang diajak bertemu oleh kenalan baru di media sosial, untuk berhati-hati. Berikut ini sebaiknya langkah yang dilakukan agar tidak terjebak ‘cinta palsu’ media sosial:

  • Tentukan lokasi pertemuan di tempat ramai.
  • Kirimkan lokasi terkini kepada orang tua atau siapa pun yang dipercaya.
  • Tolak jika kenalan kamu mengajak bertemu di indekos atau hotel.

Jangan lupa untuk meminta pendapat orang tua, karena meraka bisa melihat apa yang tidak kamu lihat. Apalagi biasanya cinta itu membutakan segalanya dan semuanya terlihat sangat indah dan baik.

Cari tahu pula sosok sang idola. Apakah benar yang dipasang adalah foto-fotonya sendiri atau identitas lengkap darinya. Jangan sampai kamu menjadi salah satu dari korban penipuan cinta di media online.

Hindari untuk memberikan informasi mengenai diri sendiri, mulai dari nomor telepon, alamat rumah, ataupun tanggal lahir.

Jangan mudah terbujuk rayu manisnya, bersikaplah biasa saja dan cari tahu ada apa di balik pujiannya itu. Curiga dan waspada terhadap orang yang baru kamu kenal di media sosial adalah hal yang paling penting.

Untuk orang tua, yuk perbarui literasi tentang gadget dan media sosial. Alih-alih ingin memberikan kebebasan, tetap lakukan pengawasan terhadap remaja Ayah Bunda, karena kejahatan bisa datang meski dari lubang kecil di ujung jarum.




Siapa yang Rentan Mengalami Doom Spending?

Sebelumnya

Mengenal Istilah “Doom Spending” yang Sering Jadi Sumber Masalah Finansial

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family