Jemaah haji Indonesia menjajal skuter listrik/Net
Jemaah haji Indonesia menjajal skuter listrik/Net
KOMENTAR

PEMERINTAH Arab Saudi terus memberikan kemudahan bagi jemaah haji lansia dan sakit, salah satunya penyediaan penyewaan skuter listrik. Skuter ini dipergunakan untuk mengelilingi Ka’bah, dilanjutkan dengan ibadah sa’i, yang bagi Jemaah lansia maupun sakit, aktivitas itu sangat memberatkan.

Skuter tersebut sudah diperkenalkan sejak setahun lalu. Skuter itu buatan Korea dan bisa disewa selama 2 jam, dengan kecepatan maksimal 20 kilometer per jam. Untuk satu putaran Ka’bah diperlukan waktu sekitar 7 menit.

Untuk dapat menyewanya, ada dua pilihan skuter yang tersedia. Pertama, skuter satu kursi yang ongkos sewanya sebesar 57,5 riyal atau setara dengan 230ribu rupiah.

Sedangkan untuk skuter dua kursi, disewakan dengan harga 115 riyal atau Rp 460ribu. Dan untuk paket layanan tawaf serta sa’i, Jemaah membayar 115 riyak utuk skuter kapasitas satu orang dan 230 riyal untuk yang berdua.

Skuter listrik ini bisa ditemui dengan muda, seperti di lantai tiga Masjidil Haram atau di dekat tangga. Pengoperasiannya juga sangat mudah, hanya dengan menekan tuas di sebelah kanan setir untuk maju dan ruas sebelah kiri untuk mundur. Sedang rem, cukup dengan melepas tuas.

Jemaah juga dapat mengatur kecepatan skuter listrik dengan memilih fitur yang tersedia di kepala skuter, yaitu gambar kelinci untuk mempercepat laju skuter, sementara gambar kura-kura untuk memperlambat. 

Namun, perlu diperhatikan untuk tetap fokus saat mengendarai skuter terutama mengendalikan kecepatan, dan fokus pada jalur skuter agar tidak bertabrakan dengan skuter lainnya. Selain itu juga perlu memperhatikan rambu-rambu yang tersedia untuk memastikan putaran tawaf.

Saat mengendarai skuter pun wajib untuk terus berjalan, dan hanya memperlambat sebentar ketika di garis start tawaf (lurusan hajar aswad) dan rukun yamani.

Lalu di area sa’i, boleh berhenti sebentar di area safa dan marwah. Lebar jalan di area sa’i hanya cukup untuk 1 skuter, jadi tidak bisa saling susul. Kecuali sudah masuk di kawasan safa dan marwah yang lebih lebar.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News