SARUNG, yang pernah menjadi lambang kemandirian kaum santri dan kaum nasionalis pada masa menjelang kemerdekaan, dapat diangkat menjadi pakaian sehari-hari yang pada akhirnya dapat menggerakkan perekonomian seluruh masyarakat, baik di dalam maupun luar kota, baik desainer maupun perajin atau UMKM, sehingga bisa dipakai oleh siapa saja, di manapun dan kapanpun.
Atas dasar inilah, kemudian Indonesian Fashion Chamber (IFC) kembali mengampanyekan Gerakan #sarongismynewstyle. Kampanye online akan dilaksanakan secara serentak di media sosial, pada 3 Maret 2023.
Sementara, kampanye offline akan digelar di Jakarta (Sarong style at Car Free Day) dan kota-kota besar lainnya di tanggal 5 Maret 2023, dan berikutnya di sepanjang tahun, hingga masyarakat terbiasa mengenakan sarung.
Upaya memperkenalkan sarung dan menjadikannya budaya khas Bangsa Indonesia, disampaikan secara langsung oleh IFC lewat surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Berikut petikan surat terbuka tersebut:
“Bapak Jokowi yang kami hormati, besok 3 Maret 2023, adalah Hari Sarung Nasional yang telah Bapak canangkan di 2019 lalu. Bapak mengusulkan, minimal sebulan sekali diadakan memakai sarung (kain) bersama. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum melakukannya, ya Pak,” bunyi kutipan surat terbuka IFC yang diterima redaksi Farah.id, Kamis (2/3).
“Namun, kami tetap semangat, Pak. Para pelaku fesyen di Indonesia sudah melakukan local movement dengan mempopularkan gaya bersarung/berkain sejak 2011, dan masih berlanjut hingga saat ini. Terutama di 2023, saat Indonesia menjadi keketuaan ASEAN,” lanjut surat terbuka itu.
“Harapan kami, gaya sarung yang merupakan gaya berpakaian timur dapat sejajar dengan gaya berpakaian barat yang selama ini telah dikenakan. Sejajar dengan rok dan celana, Pak, menjadi gaya urban dan lokal,” demikian isinya.
Yuk Sahabat Farah, kita ramaikan kampanye #sarongismynewstyle yang akan digelar di area Car Free Day pada Minggu (5/3) nanti. Kita bangga buatan Indonesia, bangga berbusana Indonesia. 
KOMENTAR ANDA