Ilustrasi bayi makan bubur/Net
Ilustrasi bayi makan bubur/Net
KOMENTAR

SAAT ini, obat sirup Praxion sudah diizinkan kembali beredar, setelah Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan keamanannya. Praxion sempat mencuri perhatian usai diduga sebagai penyebab gagal ginjal akut yang terjadi pada dua bocah di DKI Jakarta, di mana salah satunya meninggal dunia.

Usai obat sirup, kini giliran biskuit dan bubur organik yang diperiksa oleh BPOM. Bubur organik dan biskuit tersebut diketahui dikonsumsi pasien, sebelum didiagnosa mengalami gagal ginjal akut.

“Kemudian mengembangkannya pada produk pangan untuk melihat penyebabnya. Tanggal 11 Februari, pada pangan yang diduga dikonsumsi pasien, yaitu bubur organik milna dan biskuit regal, serta air minum isi ulang dengan hasil seluruhnya memenuhi syarat,” kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito, saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (15/2).

Di sini Penny menegaskan, baik bubur organik Milna dan biskuit regal, juga air minum isi ulang, dinyatakan bebas dari cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), yang diduga menjadi pemicu terjadinya gagal ginjal akut pada anak.

Terkait Izin Edar Praxion

Sementara itu, dari hasil uji obat suspense Praxion, didapatkan dari sejumlah rangkaian pengujian yang dimulai pada 2 Februari 2023, ada 7 sampel yang dianalisis, yaitu obat sirup sisa pasien, sampel sirup dari peredaran, batch produksi obat yang berdekatan dengan sampel sirup obat pasien, bahan baku sorbitol, hingga specimen dari obat lainnya.

Dengan begitu, tidak ada alasan utnuk akhirnya menghentikan produksi obat sirup Praxion di peredaran, lantaran seluruh hasil uji obat memenuhi kualifikasi. Karenanya, Praxion diizinkan untuk kembali berproduksi dan beredar.

“Jadi, berdasarkan hasil investigasi produk memenuhi syarat dan industri farmasi juga sudah melakukan cara pembuatan obat yang sesuai, juga masuk dari jalur distribusi yang sesuai,” tegas Penny.

“Jadi, aman! Tidak ada alasan bagi BPOM untuk menghentikan produksi obat Praxion, sehingga pada 10 Februari kemarin sudah kita aktifkan kembali,” demikian Penny.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News