Koleksi Wignyo mengangkat tema “Ikat Siak” yang merupakan representasi dari motif tenun Riau yang didominasi corak asar telingkai pucuk dengan variasi corak wajik dan bintang beralih/ Foto: FARAH
Koleksi Wignyo mengangkat tema “Ikat Siak” yang merupakan representasi dari motif tenun Riau yang didominasi corak asar telingkai pucuk dengan variasi corak wajik dan bintang beralih/ Foto: FARAH
KOMENTAR

MENDUKUNG kemajuan industri fesyen Tanah Air, Bank Indonesia berkomitmen untuk menggerakkan para pelaku industri kreatif di berbagai daerah seluruh Indonesia.

Bank Indonesia mendukung program gerakan nasional Bangga Pakai Produk Lokal serta berjalan beriringan dengan para pelaku industri kreatif untuk memperluas pemasaran produk fesyen muslim Indonesia hingga ke tingkat global demi menjadi trendsetter fesyen muslim dunia.

Salah satunya adalah fashion show yang diadakan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Riau berkolaborasi dengan desainer Wignyo Rahadi untuk menampilkan koleksi modest wear dalam perhelatan Muslim Fashion Festival+ (MUFFEST+) 2022 yang diselenggarakan pada tanggal 22 April 2022 di Grand Ballroom The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta.

Kepedulian designer Wignyo mengangkat tenun motif Riau yang merupakan satu upaya mempertahankan kearifan budaya diwujudkan dalam kegiatan pelatihan tenun menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) bagi para perajin tenun di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Koleksi Wignyo mengangkat tema “Ikat Siak” yang merupakan representasi dari motif tenun Riau yang didominasi corak asar telingkai pucuk dengan variasi corak wajik dan bintang beralih.

Motif tenun tersebut memiliki filosofi “hidup ternama perangai elok tahu bersyukur amalan saleh”. Tenun yang digunakan didominasi warna hitam dengan sentuhan benang emas dan perak yang menambah kesan elegan pada kain tenun motif Riau.

Koleksi karya Wignyo ini ditampilkan dalam ragam dress dengan gaya elegan dan aksentuasi yang meningkatkan nilai estetika, serta mempertegas siluet seperti variasi cape, outer, dan obi yang menggunakan teknik ikat berbentuk wajik sebagai pusat perhatian pada busana.

Selain dress, berbagai variasi tersebut dipadukan dengan blus dan celana drapery yang tak hanya mempercantik, tapi juga menyempurnakan siluet busana.

Sebagai desainer yang fokus pada wastra tradisional Nusantara sekaligus Staf Ahli Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Wignyo gencar membina para perajin kain tradisional di berbagai daerah.

Dedikasinya terhadap industri kreatif di Tanah Air tak hanya bertujuan melestarikan kekayaan budaya tapi juga mengembangkan kemandirian ekonomi masyarakat.




Buah dan Sayur Sebagai Pengganti Skincare, Memang Bisa?

Sebelumnya

Mouna by Falasifa, Modest Wear Sporty-Casual yang Lahir dari Kedalaman Spiritual

Berikutnya

KOMENTAR ANDA