Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

TAK hanya India dan Amerika Latin yang menyumbang varian baru virus Corona di dunia (Delta dan Mu), Indonesia juga memiliki potensi kemunculan varian baru. Saat ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) tengah mengamati varian B.1.466.2 yang merupakan mutasi virus Corona yang berkembang biak di Indonesia.

Varian asli Indonesia ini pertama kali ditemukan di Bekasi. Oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), varian lokal ini sempat mendominasi penularan di Indonesia pada Maret 2021 hingga 57 persen sebelum akhirnya varian Delta mendominasi.

"Dulu, karena keterbatasan untuk melakukan whole genome sequencing (WGS), datanya menjadi masif. Tapi sekarang, kita tahu kalau varian itu sempat mendominasi," kata Ketua Tim Riset WGS LIPI Sugiyono Saputra.

Potensi Bahaya Varian B.1.466.2

Dalam situs resminya, Badan Kesehatan Dunia mengungkapkan bahwa varian B.1.466.2 merupakan varian Alerts for Further Monitoring atau membutuhkan pemantauan lebih lanjut. Artinya, ada dugaan perubahan-perubahan genetik yang memengaruhi karakteristik virus dengan beberapa indikasi bahwa varian itu dapat menimbulkan risiko di masa depan.

Namun menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, varian asli Indonesia ini tidak berbahaya.

"Tidak diidentifikasi sebagai varian berpotensi berbahaya. Varian lokal itu sudah kalah dibandingkan varian Delta," tegas Budi.

Pernyataan ini didukung oleh data yang dirangkum oleh Kemkes. Dalam data itu disebutkan bahwa virus Corona di Indonesia sudah bermutasi sebanyak 4 kali.

1. Varian B.1.459 ditemukan di Nusa Tenggara Barat pada 1 Juni 2020. Tercatat ada 136 kasus positif akibat varian ini.

2. Varian B.1.1.398 yang ditemukan di Jakarta pada 5 Juni 2020 dengan kasus positif sebanyak 173 jiwa.

3. Varian B.1.470 di Surabaya. Ditemukan pada 9 April 2020 dan menginfeksi sebanyak 460 orang.

4. Varian B.1.466.2 yang pertama kali ditemukan di Bekasi pada 11 November 2020. Varian ini berhasil menginfeksi 794 warga Bekasi.

Meskipun potensi bahaya dari varian asli Indonesia ini tidak tinggi, namun warga diminta tetap menjalankan prokes yang ada dan melakukan vaksinasi.

 




Fokus pada Segmen Ritel, Bank Mega Syariah Perluas Jangkauan Nasabah untuk Halal Lifestyle

Sebelumnya

Direksi Minimarket di Malaysia Didakwa Menghina Agama karena Menjual Kaus Kaki Bertuliskan “Allah”

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News