Marcell Siahaan/Net
Marcell Siahaan/Net
KOMENTAR

BANYAK jalan untuk meraih hidayah Islam. Tiga nama beken berikut ini punya kisah masing-masing tentang perjalanan spiritual yang membawa mereka berlabuh pada hidayah Islam.

Reza Rahadian

Perfilman termasuk bidang yang sangat 'hancur' oleh pandemi. Banyak aktor kehilangan pekerjaan. Itu sempat pula dirasakan seorang Reza Rahadian.

Tapi saat pandemi pulalah Allah memberinya kesempatan untuk menjadi lebih kreatif. Siapa sangka, ia bisa memproduksi sebuah proyek berseri, menjual, berakting, sekaligus menyutradarainya.

Pandemi juga menghadirkan pelajaran terbesar bagi Reza Rahadian: Ia berkontemplasi, mengintrospeksi apa tujuan hidupnya sebagai aktor. "Sekarang, saya mau melakukan hal-hal yang lebih baik, menyederhanakan hidup dan hidup seimbang, tidak terlalu ambisius, melambat dan relaks," jawab Reza seputar arti pandemi baginya yang ditanyakan Daniel Mananta dalam perbincangan Daniel Tetangga Kamu.

Reza juga bercerita bahwa ia mulai menyadari tentang merasa cukup (qanaah). Itulah yang membuatnya kini tidak lagi mati-matian mencari uang dan terjebak dalam persaingan materi dunia. Ia merasa berkecukupan dengan nikmat yang Allah berikan saat ini.

Penjiwaan terhadap beragam karakter yang dimainkannya bisa jadi datang dari masa kecil hingga remajanya yang begitu 'keras'. Ditinggal ayahnya sejak usianya baru 6 bulan, Reza tumbuh dan dididik oleh sang Mama. "Mama mencontohkan bagaimana menjadi manusia tangguh dan tidak mudah menyalahkan orang lain atas keburukan yang terjadi dalam hidup kita," ungkap pemeran B. J. Habibie dalam film Habibie dan Ainun ini.

Di usia 15 tahun, Reza membantu mamanya menghidupi keluarga. Berjualan karpet, menjadi pelayan di kafe, hingga menjadi guru les bahasa Inggris untuk anak SD, apa pun yang bisa menghasilkan uang, ia kerjakan.

Hingga akhirnya ia masuk dunia hiburan lewat ajang model Majalah Aneka. Tujuannya satu: menjadi bintang film. Tekad bulat membuatnya kuat menjalani proses demi proses hingga kariernya melesat. Ia tertantang untuk menjadi aktor, yang mengharuskannya banyak belajar.

Terlahir Nasrani, Reza kini memilih Islam. Berawal dari ketertarikannya mendengarkan bacaan Alquran dan kumandang azan. Sejak kecil, menurut Reza, ia suka 'berbicara' dengan Tuhan sendirian di dalam kamarnya.

"Saya merasa bahwa kekuatan spiritual seseorang berbeda dengan bagaimana dia menjalankan agamanya. Saya contohnya, saya tidak bilang bahwa saya sudah menjalankan ibadah dengan sempurna. Tapi saya merasa saya boleh menjalankan 'pola' lain untuk berkomunikasi dengan Allah. Bagaimana saya menjalankan keseharian dan bersikap kepada orang lain berdasarkan komunikasi tersebut. Practising spirituality. Menjadi manusia yang baik itu juga satu bentuk menjalankan agama dengan baik," ujar Reza.

"Saya juga tidak berani menilai orang dari ibadahnya. Tapi saya punya keyakinan dalam dialog dengan Tuhan. Akhirnya, panggilan (kepada Islam) itu bukan karena alasan apa pun. Bukan karena pekerjaan, ajakan orang, bukan pula karena ingin menikah," tambah Reza.

'Dialog dengan Tuhan' itulah yang membuka hidayah. "Dimulai dari perasaan yang saya rasakan saat mendengar orang membaca Alquran dan mengumandangkan azan. Saya juga bermimpi membaca Alquran, tapi saya tidak bisa menerjemahkan mimpi itu. Dalam mimpi maupun dalam kehidupan nyata, saya merasa nyaman dan yakin. Dan setelah mempelajarinya, saya akhirnya memilih Islam. Alhamdulillah Mama dan keluarga besar tidak ada masalah. Perjalanan dengan agama yang saya anut ini adalah yang saya yakini."

Islam, bagi Reza, membawanya pada refleksi diri. Salah satunya menyadari dengan cepat setelah berbuat salah. Ia pun legowo untuk meminta maaf. "Saya juga belajar dari asmaul husna bahwa Allah adalah segalanya. Sebagai manusia dengan banyak dosa, Allah masih menunjukkan kasih sayang-Nya. Tangan-Nya masih menyentuh saya karena Dia Maha Penyayang dan Mahakuasa."

Deddy Corbuzier

Laki-laki yang dulu dikenal sebagai mentalist ini memeluk Islam pada 21 Juni 2019. Deddy mengucapkan dua kalimat syahadat selepas salat Jumat di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta.

Berbeda dari Reza, Deddy memeluk Islam setelah berteman dengan banyak Muslim yang menurutnya memerlihatkan Islam yang positif. Deddy menyebut nama Habib Husein Jafar dan Gus Miftah.

Saat tampil bersama Habib Husein Jafar di kanal YouTube Cahaya Untuk Indonesia, Deddy mengungkapkan bahwa ibunya tidak marah terhadap keputusannya menjadi Muslim. Namun demikian keputusannya itu menjadi perbincangan di antara keluarga besar.

"Mereka takut ketika saya mualaf, saya akan menjadi radikal dan menghina agama saya sebelumnya. Saya bilang, justru saya bisa membela agama mereka. Karena saya menjadi mayoritas. Setelah mualaf berjalan beberapa lama, mereka justru melihat saya baik, tidak berbeda (sikap), dan bertambah positif," ujar Deddy.




Menyikapi Toxic People Sesuai Anjuran Al-Qur’an

Sebelumnya

Ketika Maksiat dan Dosa Menjauhkan Kita dari Qiyamul Lail

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur