ANAK kecil memang banyak tingkah yang menggemaskan, namun tidak jarang pula membuat jengkel kedua orangtuanya. Tapi, hal ini jangan dijadikan alasan bagi ayah dan bunda untuk memarahinya, apalagi memukul.
Sebelum terlambat, ayah dan bunda wajib tahu bahaya memukul anak. Selain menimbulkan trauma, memukul anak di bagian tubuh tertentu bisa memicu kejang, kebutaan, dan kematian.
Yuk, kita pelajari sama-sama bagian mana saja yang dimaksud!
1. Bagian Belakang Kepala
Di sini letaknya pusat pernapasan seseorang. Jika bagian ini terkena pukulan keras, akan menimbulkan masalah serius. Mulai dari gangguan keseimbangan, mual-mual, gagal pernapasan, dan beberapa komplikasi lainnya.
2. Pelipis
Pelipis sebenarnya tidak boleh terkena pukulan, tapi sayangnya ia berada di daerah yang rawan terpukul. Pelipis memiliki dinding yang sangat tipis, mudah retak, dan pecah. Jika terkena pukulan, akan memicu gangguan penglihatan bahkan kebutaan.
3. Telinga
Terkadang, ayah dan bunda menganggap menjewer anak sebagai hukuman ringan. Padahal, menjewer telinga anak dengan keras sangat dilarang. Karena akan berpengaruh pada pendengaran anak, membuat retak dan memecahkan gendang telinga.
4. Hidung
Pun dengan memencet hidung, ayah dan bunda. Di hidung, terdapat mukosa yang sangat halus dan banyak pembuluh darah. Jadi memencet, apalagi memukulnya dengan keras, berpotensi melukai mukosa dan pembuluh darah.
5. Pantat
Meski pantat tampak tebal dari bagian tubuh lainnya, namun bukan berarti boleh dipukul. Bagian ini memiliki saraf sciatic yang jika terkena pukulan keras bisa berakibat fatal.
6. Punggung
Tulang belakang pada anak belum berkembang sempurna. Jangan pernah memukul bagian ini karena pada tulang belakang terdapat banyak saraf penting yang akan terkena masalah jika dipukul.
9 Bahaya Memukul
Setelah ayah dan bunda mengetahui bagian mana saja dari tubuh ananda yang tidak boleh dipukul, sekarang saatnya kita mengetahui bahaya apa saja yang akan terjadi ketika anak sering mendapat pukulan.
1. Menciptakan tradisi kekerasan berulang
Mengapa demikian? Karena akan tumbuh sebuah persepsi dalam diri anak, bahwa kekerasan boleh dilakukan. Akibatnya anak menjadi agresif dan cenderung memukul temannya jika ada masalah.
Kekerasan verbal seperti bentakan, teriakan, atau ancaman juga akan memberi kesan bahwa anak tidak cukup berharga untuk dicintai orangtuanya.
2. Merendahkan nilai diri anak
Anak yang sering dipukul, akan merasa lemah dan memiliki persepsi ganda terhadap citra diri di mata orangtua. Ia akan sulit membela diri dari bullying ketika dewasa.
3. Menurunkan nilai orangtua
Dampak negatif juga muncul pada orangtua yang sering memukul anak. Ayah dan bunda akan dihantui perasaan bersalah, merasa gagal sebagai orangtua. Rasa hormat anak pun akan hilang. Bahkan yang muncul adalah perasaan benci.
KOMENTAR ANDA