Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

PEKERJAAN yang paling sulit di dunia ini adalah menjadi orangtua. Ada tanggung jawab besar yang ayah dan Bunda pikul untuk membesarkan buah hati. Tidak hanya membimbing dan mengantarkan ananda menuju kesuksesan, tapi juga bagaimana membentuk mereka agar memiliki sikap dan perilaku yang baik, serta bertanggung jawab.

Cara orangtua dalam mendisiplinkan anak punya banyak versi dan gaya masing-masing yang pastinya akan mempengaruhi perilaku disiplin anak hingga dewasa. Nina Nugroho, desainer muslimah profesional, menjelaskan bagaimana cara terbaik dalam mendisiplinkan anak.

1. Fondasi kedisiplinan adalah ikatan kemelekatan (bonding) dan rasa saling percaya antara orangtua dan anak. Fondasi ini dapat terbentuk dengan kokoh jika sejak lahir orangtua berupaya secara konsisten untuk merespon setiap kebutuhan (fisik maupun psikologis) anak dengan tulus dan penuh kasih sayang.

2. Ganti teknik pen disiplinan yang cenderung keras. Ganti dengan teknik prevention (pencegahan), distraction (pengalihan perhatian), dan substitution (penggantian).

3. Dukung anak dalam eksplorasi. Mencoba berbagai macam hal dan aktivitas dengan aman dan berempati lah ketika anak mengalami konsekuensi alami dari tindakannya. Contoh, tersandung saat berlari, terpeleset saat bermain air, dan lainnya.

4. Cobalah pahami maksud yang disampaikan anak melalui perilakunya. Skill komunikasi anak belumlah sempurna, sehingga anak-anak lebih sering mengungkapkan perasaannya ketika marah, sedih, atau bahagia lewat perilakunya.

5. Selesaikan setiap masalah tanpa harus mempermalukan anak. Baik di rumah maupun di tempat umum, martabat dan harga diri anak juga harus dijaga agar tidak berdampak negatif untuk masa depannya.

6. Pahami tahap tumbuh kembang anak. Perlakukan anak sesuai usia, tahap tumbuh kembang, dan karakternya. Jangan nilai anak-anak dengan standar penilaian orang dewasa.

7. Anak-anak belajar melalui contoh. Jadi, penting bagi orangtua untuk memberikan teladan yang baik, terutama dalam keluarga maupun interaksi dengan orang lain.

8. Berusaha menciptakan suasana kondusif. Ketika orangtua terlanjur menciptakan ketegangan, kemarahan, atau perasaan sakit hati, segeralah perbaiki "kerusakan" hubungan orangtua-anak itu dan jangan gengsi untuk meminta maaf.

Bagaimana ayah dan bunda? Yuk, kita persiapkan buah hati untuk menjadi lebih disiplin demi masa depannya.




Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Sebelumnya

Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting