Disainer Ria Miranda pada sebuah kesempatan fashion show karya busananya/ Foto: ig@riamiranda
Disainer Ria Miranda pada sebuah kesempatan fashion show karya busananya/ Foto: ig@riamiranda
KOMENTAR

WABAH Corona memang sangat memberi dampak negatif bagi semua orang. Tak terkecuali bagi desainer kondang Indria Miranda atau yang dikenal dengan nama Ria Miranda.

Salah satu perancang busana muslim terbaik Indonesia ini mengaku penjualan pakaiannya turun hingga 30 persen, terutama penjualan di offline store atau butik.

"Ada perpindahan customer behavior, karena memang customer kita tidak terlalu tech sabu, jadi ini juga new experience buat customer," ujar Ria, seperti dikutip dari Wolipop.

Diakui disainer 34 tahun ini, dari 26 butiknya yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, hanya 20 persen saja yang masih buka dan melayani pembeli. Sisanya terpaksa tutup dan dialihkan pada penjualan online.

Terkait persiapan menjelang Ramadan dan Idul Fitri, Ria mengaku sudah menyiapkan berbagai koleksinya.

"Persiapan lebaran sudah dilakukan sejak 2018. Jadi ketika ini semua terjadi, kita tinggal 20% finalisasi. Hanya ada satu koleksi eksklusif untuk Galeria Lafayette yang tidak bisa selesai karena faktor external dari suppliernya," ungkapnya.

Untuk menjaga antusiasme konsumennya, dia melakukan berbagai trik, salah satunya dengan memperkenalkan koleksi lewat IG Live, Zoom conference, juga social activation. "Hasilnya lumayan, loh. Customer justru minta koleksi Ramadan ini segera di-launching," aku Ria.

Menurutnya, keluhan seperti ini juga dirasakan rekan sesama disainer. "Namun alhamdulilah, Kita bisa sama-sama saling support, bahkan kita akan bersatu untuk membuat sebuah gerakan Local Brand Bangkit di akhir April ini. Kini saatnya kita berdiri dari kemampuan kita sendiri, produksi lokal akan mendukung perekonomian negeri sendiri," yakinnya.




Menjaga Kesehatan Kulit Selama Bulan Puasa: Tips dan Perawatan

Sebelumnya

Berkenalan dengan Aliona, Sarjana Ilmu Politik yang Penampilannya Bikin Iri Kaum Hawa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA