KOMENTAR

SELAMA ini kita mengenal kata ‘Sampo” sebagai bahan pencuci rambut. Terbuat dari campuran  tumbuh-tumbuhan atau sari buah dengan bahan kimia.

Namun, ternyata sampo berarti ‘memijat’.  Dalam bahasa India Utara, berarti memijat kepala.  

Dalam bahasa Inggris, istilah Sampo digunakan pada tahun 1762 yang berarti "memijat". Dari bahasa Anglo-Indian champo, dan dari bahasa Hindi champo, bentuk imperatif dari champna yang berarti "menekan, meremas otot".

Sampo atau memijat kepala diperkenalkan oleh seorang Muslim dari Benggali (India) bernama Sake Dean Mahomet. Dialah yang membawa tradisi pijat kepala atau sampo ini ke daratan Eropa pada tahun 1759.

Mahomet dilahirkan pada bulan Mei 1759 di kota Patna, Benggala. Ayahnya berkasta Nai atau tukang cukur  tradisional, yang dipekerjakan oleh Britis East India Company. Mahomet mempelajari alkimia dan memahami metode yang digunakan untuk menghasilkan berbagai alkali, sabun, dan sampo.

Mahomed telah bekerja di London  di sebuah pemandian uap. Pada tahun 1814, Mahomed dan istrinya pindah kembali ke Brighton dan membuka pemandian uap komersial "keramas" pertama di Inggris dengan nama “Mahomed`s Indian Vapor Baths” atau “Pemandian wangi gaya India milik Mahomet” di kawasan pelabuhan Brighton.

Ia juga menyediakan layanan pijat kepala dan mempromosikan manfaat medis dari pijat kepala itu.  Mahomet bahkan kemudian di tunjuk sebagai seorang ahli bedah khusus menyampo bagi raja George IV dan William IV.

 

Sejak saat itulah para penata rambut di Inggris mulai membuat sampo dengan cara merebuh sabun batangan dengan air matang yang di bubuhi dengan rempah-rempah untuk membuat rambut berkilau dan wangi sebagai pelengkap pijat kepala. Hingga saat ini kita mengenal kata Shampoo yang sebenarnya pijat kepala sebagai bahan pencucui rambut.

Melansir New York Times, tahun 1908 ritual merawat rambut masih harus melalui banyak proses. Misalnya harus dilakukan tiap dua minggu di malam hari diikuti dengan menyisir, berikut dibilas hingga empat kali dengan bilasan air dingin diikuti dengan risiko flu.

Tahun 1927, sampo cair pembersih rambut pertama mulai dibuat. Sampo kala itu merupakan cairan sintetis campuran yang ternyata masih saja kurang memberikan hasil yang diinginkan yaitu rambut yang sehat berkilau.

Sampo non-alkali baru ditemukan di tahun 1933 oleh Hans Schwarzkopf, seorang ahli kimia asal Berlin.




Banjir Bandang Lahar Dingin Terjang Sejumlah Wilayah Sekitar Gunung Marapi Sumbar, BNPB: Masyarakat Harus Waspada Bahaya Susulan

Sebelumnya

Jemaah Haji Tak Boleh Melepas Gelang dan Kalung Identitas Selama di Tanah Suci, Ini Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News