Bintang film Kadet 1947 ini berharap semangat juang para pahlawan bisa menginspirasi mereka dalam perjuangan di masa kini/Net
Bintang film Kadet 1947 ini berharap semangat juang para pahlawan bisa menginspirasi mereka dalam perjuangan di masa kini/Net
KOMENTAR

ADALAH film Kadet 1947 yang disutradarai Rahabi Mandra dan Aldo Swastiya. Film ini mengisahkan perjuangan Kadet Angkatan Udara dalam misi serangan udara pertama ke markas Pertahanan Belanda, 29 Juli 1947.

Ini bukan sekadar film, karena diangkat berdasarkan kisah nyata aksi heroik para kadet penerbang di Pangkalan Udara Maguwo Yogyakarta, yaitu Suharnoko Harbani, Muljono, dan Sutarjo Sigit. Di tengah segala keterbatasan yang ada, menggunakan pesawat Cureng dan Guntai, mampu melakukan serangan pada Gudang logistic serta markas militer Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.

Pemeran utama dari film ini adalah Bisma Karisma (Sigit), Kevin Julio (Mul), Marthino Lio (Adji), dan Omara Esteghlal (Harbani).

Film ini diproduksi pada 2021 namun masih sangat layak untuk menjadi tontonan di Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus, besok. Sebab, banyak yang bisa diteladani oleh generasi penerus, bahwa perintis TNI AU tidak hanya memberikan teladan pengorbanan dan keberanian, kejujuran dan kegigihan, namun juga semangat pantang menyerah di medan tempur.

Sinopsis Kadet 1947

Sigit, Mul, Adji, dan Gar ingin mencoba ikut mempertahankan proklamasi kemerdekaan Indonesia dari agresi militer Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia pada 1947. Para kadet itu sebenarnya belum bisa ikut berperang, karena statusnya masih taruna alias kadet, mereka juga belum bisa menerbangkan pesawat. Namun mereka hanya ingin membantu para senior.

Sigit, yang mengetahui di desanya ada pesawat Jepang yang jatuh, lalu mengajak teman-temannya untuk mengambil mesim pesawat tersebut. Mereka lalu mempelajari tentang mesin pesawat.

Di tengah situasi yang semakin kacau, TNI AU merencanakan serangan balasan dengan menggunakan aksi udara, melemparkan bom seberat 300 kilogram ke markas-markas Belanda.

Nah, kadet-kadet itulah yang kemudian berikan tugas untuk menjalankan serangan berani ini. Padahal, mereka belum sepenuhnya menguasai medan pertempuran. Tetapi, dengan tekad yang tak tergoyahkan dan keyakinan bahwa tugas kemanusiaan ini adalah tugas mulia, para kadet tersebut mempertaruhkan nyawa mereka.

Di film tersebut tergambar jelas, bagaimana mereka bersatu untuk mempertahankan pangkalan udara Maguwo dan menjalani peran yang sebenarnya jauh dari keahlian dan pengetahuan mereka.

Pesan yang sebenarnya ingin disampaikan dari film ini adalah keberanian, semangat patriotism, dan tekad melindungi kemerdekaan bangsa. Mereka mewakili semangat generasi muda Indonesia kala itu, yang rela berjuang demi masa depan yang lebih baik.

Kadet 1947 bukan sekadar film, tetapi juga penghormatan kepada pahlawan-pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia.




Stephanie Poetri setelah I Love You 3000, Makin Berkibar di Pentas Musik Dunia

Sebelumnya

Taylor Swift (Lagi-Lagi) Cetak Sejumlah Rekor Lewat Album Terbarunya, The Tortured Poets Department

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Entertainment