Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

SERINGKALI ibu dianggap galak dan bawel daripada ayah, karena lebih sering marah-marah kepada anak. Tentu saja ada alasan kenapa ibu bersikap demikian. Hal ini bisa berkaitan dengan peran ibu dalam rumah tangga, yang harus mengurus banyak hal sehingga membuatnya kerepotan dan stres.

Tapi, jika ini marah secara tidak terkendali, seperti berteriak, mencaci, membanting barang, bahkan memukul anak, perilaku ini dapat membuat anak merasa ketakutan dan berpengaruh terhadap mentalnya.

Karena itu, ada baiknya ibu mengenali apa yang menjadi penyebab emosi meluap dan mencari solusi untuk mengatasinya, agar anak tidak melulu menjadi korban objek kemarahan ibu.

Mengutip laman Instagram Info Tips Anak, ada 5 hal yang biasanya memicu emosional ibu, yaitu:

1. Lelah, lapar, panas, PMS, dan kurang tidur

Rutinitas ibu sehari-hari sudah pasti melelahkan. Belum lagi jika cuaca panas, belum sarapan, PMS, dan kurang tidur lantaran harus mengurus semuanya.

Wajar sih bila kemudian ada hal-hal kecil yang langsung menyulut emosi ibu. Misalnya anak rewel, minta jajan, atau minta bantuan mengerjakan PR.

Nah, mulai sekarang coba deh untuk melibatkan anak mengurus pekerjaan rumah. Coba pula untuk menurunkan ekspektasi dan minta bantuan suami saat ia sedang libur.

Sesekali boleh juga memakai jasa asisten rumah tangga jika keuangan memadai. Atau mencuci pakaian di laundry dan membeli makan di luar.

Kalau lapar, makan. Panas habis menjemur pakaian, segera "ngadem". PMS, cepat minum obat. Dan jika ngantuk, tidur! Jangan scroll handphone terus.

Ingat Bu, pekerjaan rumah masih bisa dibagi-bagi. Tapi hati anak yang patah karena kena Omelan terus, mau dibeli ke mana?

2. Kurang pujian dan belaian suami

Sudah seharian mengurus rumah tapi tidak mendapat apresiasi dari suami. Pulang kerja suami terlihat cuek saja. Pasti ibu akan merasa sangat kecewa ya?

Tidak perlu menunggu Bu, langsung saja katakan bahwa ibu butuh pujian dan belaian dari suami.

Ibu bisa mengatakannya dengan nada sedikit menggoda, "Bagaimana yah, rumah sudah bersihkan kan? Anak-anak juga sudah wangi. Mau dong yah, ibu dipijit-pijit sedikit".

Jangan sampai lelahnya ibu merusak keharmonisan rumah tangga. Apalagi kalau sampai suami melihat ibu sibuk memarahi anak sebagai pelampias kekesalan ibu.

3. Capek kerja, dikejar deadline

Untuk ibu profesional, yang bekerja di luar rumah, deadline pekerjaan sangat memungkinkan menguras emosi. Belum lagi ketika sampai di rumah, ibu harus menghadapi anak-anak yang kangen karena seharian ditinggal.

Ingat fitrah sebagai seorang ibu, ya! Jika memang lelah tetapi anak ingin bermain bersama, coba ajak anak untuk bermain di kamar. Ibu bisa mengawasi mereka sambil beristirahat.

Ibu juga bisa curi-curi waktu untuk memejamkan mata. Karena sebenarnya anak hanya ingin mendapat perhatian ibu untuk beberapa saat saja.

4. Sedikit ilmu tentang mendidik anak

Bu, saat ini teknologi sudah semakin canggih, semua info bisa kita dapat dengan hanya memencet tombol.

Ketika anak tantrum, misalnya, ibu bisa segera mencari solusi mengatasinya di internet. Jadi, tidak perlu balik memarahi anak.

Tinggalkan dulu akun gosip atau drama yang menyulut emosi. Gunakan waktu untuk membaca buku atau postingan mengenai cara mendidik anak. Bergabunglah dengan komunitas positif dan berdiskusi lah dengan suami.




Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Sebelumnya

Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting