Australia akan mengirimkan 8.000 dosis vaksin Covid-19 ke Papua Nugini/Net
Australia akan mengirimkan 8.000 dosis vaksin Covid-19 ke Papua Nugini/Net
KOMENTAR

AUSTRALIA siap kirim sekitar 8.000 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca ke Papua Nugini untuk membantu negara kepulauan tersebut berjuang melawan pandemi virus corona.

Diketahui bahwa pada awal pekan ini, pemerintah Papua Nugini mengatakan bahwa tingkat infeksi virus corona telah mendekati satu dari setiap tiga atau empat orang. Hal itu semakin memperburuk kondisi layanan kesehatan di negara Oseania yang sudah rapuh itu.

Menurut catatan resmi, ada 1.400 kasus aktif di Papua Nugini. Namun jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi karena kurangnya pengetasan Covid-19 pada penduduknya. Per 10 Maret 2021 saja tercatat hanya ada 50 ribu tes Covid-19 yang dilakukan di negara dengan populasi sembilan juta jiwa tersebut.

"Jumlahnya cukup mengejutkan, jika kami tidak melakukan tanggapan korektif untuk ini, sistem kesehatan kami akan tersumbat," kata Perdana Menteri Papua Nugini James Marape pada awal pekan ini.

Melihat hal tersebut, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan bahwa negeri kanguru siap mengirim 8.000 dosis vaksin Covid-19 bersamaan dengan peralatan medis yang diperlukan untuk merawat pasien yang kritis.

Mengutip kabar yang dimuat BBC (Rabu, 17/3), Morrison mengatakan bahwa dosis vaksin tersebut akan diambil dari stok Australia sendiri dan akan digunakan untuk memvaksinasi petugas kesehatan di Papua Nugini.

Pakar penyakit menular Sanjaya Senanayake, dari Universitas Nasional Australia, mengatakan bahwa 8.000 dosis Australia terbukti akan membantu, meskipun hanya dapat melindungi 4.000 orang.

"Anda tidak mungkin mencapai kekebalan kawanan dengan cara ini, tetapi jika mereka digunakan untuk petugas kesehatan dan mungkin ada kelebihan yang disediakan untuk kelompok rentan, itu masih akan membantu," katanya.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News