Game Minecraft sedang digandrungi anak-anak/Net
Game Minecraft sedang digandrungi anak-anak/Net
KOMENTAR

MUNGKIN tidak banyak orangtua yang mengenal game Minecraft. Game ini sangat popular di Android maupun PC, dan menjadi permainan video terlaris sepanjang masa.

Game ini meminta pemainnya untuk membuat suatu bangunan sesuai keinginan sendiri, dengan blok-blok yang dimiliki. Pemain dituntut kreatif untuk mewujudkan imajinasi yang dimiliki.

Bagi orang awam Minecraft terlihat aneh, karena visualnya yang berbentuk kotak-kotak. Padahal, game ini memberikan kebebasan dalam bermain, yang tidak ditemukan pada game lainnya.

Di Minecraft, pemain bisa menjelajahi dunia 3 Dimensi (3D) kotak-kotak, pixel, dengan bioma Minecraft yang beragam. Pemain juga akan menemui bioma mulai dari Sand Valley, Nether, Jungle, Forest, Crimson Forest, dan sebagainya. Jadi jangan heran jika anak akan ‘kecanduan’ dengan game ini. Terutama bagi anak-anak yang memiliki sisi kreatifitas dan imajinasi tinggi.

Tetapi, Minecraft tetap memiliki dampak buruk, utamanya pada perkembangan anak di dunia nyata. Anak yang telah ‘kecanduan’ akan dibawa pada khayalan-khayalan, yang belum tentu bisa diwujudkan. Selain itu, paparan layar yang tentu saja tidak membawa dampak baik bagi kesehatan mata anak.

Untuk mengurangi aktivitas bermain Minecraft dan paparan sinar layar, ada baiknya orang tua menerapkan beberapa kebijakan ini:

  1. Berikan batasan waktu. Misalnya, anak hanya boleh bermain Minecraft di akhir pekan, atau setelah salat Isya hingga pukul 9 malam. Dengan begitu, anak akan terbiasa mengontrol jam bermainnya.
  2. Dampingi anak. Mungkin awalnya mereka akan merasa risih jika Ayah Bunda berada di dekatnya. Tapi tidak mengapa, dengan begitu orang tua bisa meminimalisir waktu bermain.
  3. Alihkan pada aktivitas yang menyenangkan. Bisa dengan mengajak anak membuat kue, memberi makan hewan peliharaan, mengaji di TPQ dekat rumah, atau sekadar jalan-jalan ke taman. Dengan begitu, anak akan terhindar dari paparan game dan menghentikan ‘kecanduannya’.
  4. Berikan konsekuensi. Tegas adalah kata kuncinya. Jika aturan yang telah disepakati tidak dijalankan dengan baik, berikan sanksi. Namun, hendaknya sanksi tersebut hangan berlebihan, jangan sampai membuat anak jadi memberontak. Berikan konsekuensi logis, seperti mengurangi uang jajannya, tidak membelikan snack favorit, mengurangi waktu bermain, dan lainnya. Ini agar anak belajar disiplin dan bertanggung jawab.

Nah Bunda, itulah empat cara agar Ayah Bunda bisa mengurangi waktu anak untuk bermain game. Sebenarnya cara ini tidak hanya berlaku pada game Minecraft saja, tapi seluruh permainan yang bisa membuat anak ‘candu’ dan melupakan aktivitas dunia nyatanya.




Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Sebelumnya

Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting