Orang yang qanaah adalah ahli syukur yang dapat menciptakan kebahagiaannya sendiri. Betapa tidak, dia dapat melihat kesempatan dari balik kesempitan yang menghimpit hidupnya/ Net
Orang yang qanaah adalah ahli syukur yang dapat menciptakan kebahagiaannya sendiri. Betapa tidak, dia dapat melihat kesempatan dari balik kesempitan yang menghimpit hidupnya/ Net
KOMENTAR

KALIMAT yang keluar dari seorang Muhammad saw. adalah hikmah. Semua itu adalah kelebihan Nabi yang diberikan oleh Allah Swt. agar umat muslim dapat meraih ilmu dari setiap tutur kata maupun tindakan beliau.

Dalam sebuah kesempatan, Rasulullah menitipkan 3 (tiga) amanahnya agar umat manusia bisa mendapatkan keberuntungan di dunia dan di akhirat.

#1 Shalat seakan-akan itulah shalat terakhir

Pernah membayangkan bagaimana cara kita menunaikan shalat manakala kita tahu itulah shalat terakhir sebelum ajal menjemput?

Bisa dipastikan kita akan menangis tersedu-sedu dalam setiap detik shalat kita. Membaca surah terpanjang yang kita bisa. Rukuk dan sujud dengan penuh tuma'ninah.

Kita meresapi arti ayat demi ayat, bacaan demi bacaan, juga gerakan demi gerakan dalam shalat terakhir kita. Disertai gemuruh dalam dada yang berisi istighfar.

Sujud terakhir shalat terakhir itu akan berlangsung sangat lama. Karena kita mengisinya dengan doa, doa, dan doa agar kita termasuk golongan orang-orang shaleh yang diperkenankan Allah masuk ke dalam surga.

Mampukah kita shalat setiap hari seakan-akan itulah shalat terakhir kita?

#2 Berpikir sebelum berucap

Mulutmu harimaumu, ujung jarimu harimaumu. Di zaman now, jari-jemari tak kalah berbahaya dari lidah kita.

Jika kita membaca komentar warganet di jagat media sosial, kita pasti akan terkejut melihat banyaknya kata-kata pedas hingga kata-kata yang tak pantas diucapkan seorang manusia beradab. Terlebih lagi jika mereka menggunakan akun anonim atau akun 'abal-abal' yang memang dibuat untuk menulis komentar jelek.

Ketika kita berucap baru berpikir, kita dapat menyesali apa yang kita ucapkan karena salah dan melukai hati orang lain. Bisa jadi perkataan kita merugikan orang lain; nama baik tercemar, dirundung banyak orang, bahkan menyebabkan berkurangnya pendapatan finansial.

Sudah banyak contoh para pesohor negeri ini yang asal bicara lalu ternyata mendapat somasi bahkan dilaporkan ke pihak berwajib. Mereka pun buru-buru memberi klarifikasi dan menyesali.

Sama halnya dengan hoaks dan ujaran kebencian, itu juga berawal dari nafsu untuk bersuara tanpa berpikir lebih dulu. Jangan sampai kita menggiring opini banyak orang untuk memusuhi seseorang atau memandang buruk sesuatu tanpa kita tahu kebenarannya.

#3 Bersikap qanaah

Qanaah dapat kita artikan sebagai merasa cukup dengan pemberian Allah hingga kita tidak menggantungkan hidup kita kepada manusia lain.

Orang yang qanaah adalah ahli syukur yang dapat menciptakan kebahagiaannya sendiri. Betapa tidak, dia dapat melihat kesempatan dari balik kesempitan yang menghimpit hidupnya.

Dia yakin bahwa Allah pasti mencukupi kebutuhan hidup hamba-Nya selama di dunia. Yang perlu dilakukan hanyalah memperkaya ikhtiar, salah satunya dengan menyambung silaturahim yang lebih luas. Insya Allah, segala kerja keras kita akan membuahkan keberhasilan.

Keberhasilan yang dimaksud bukan semata keuntungan dalam hal materi berlimpah melainkan lebih kepada kesuksesan kita menjadi qanaah. Karena siapa mampu merawat qanaah dalam hidupnya, dialah manusia paling beruntung dan paling "kaya".

Dalam sebuah hadis, seseorang datang kepada Rasulullah saw. meminta diajarkan ilmu yang singkat juga padat. Rasul pun bersabda, "Jika kamu (hendak) mengerjakan shalat, maka shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak berpisah. Janganlah kamu mengucapkan suatu perkataan yang kamu akan menyesalinya (di kemudian hari). Dan kumpulkanlah rasa putus asa dari apa yang orang lain punya." (H. R. Ahmad & Ibnu Majah)

Wallahu a'lam bishshawab.

 

 




Bukankah Aku Ini Tuhanmu?

Sebelumnya

Ya Allah, Aku Belum Pernah Kecewa dalam Berdoa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur