KOMENTAR

BEBERAPA waktu ini kita memasuki masa new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB) . Namun yang terjadi, pelepasan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke new normal ini bukannya menurunkan angka kasus terinfeksi covid-19, justru semakin tinggi dan menyeramkan. Padahal sudah banyak contoh di negara lain, ketika lockdown dibuka, angka kasus terinfeksi naik dan kemudian negara tersebut kembali memutuskan untuk lockdown.

Di Jawa Barat pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya, tidak cukup dengan hanya sekadar imbauan dari tenaga medis, satgas Covid, maupun pemerintah. Sehingga IDI menekankan masyarakat untuk lebih aware atau peduli terhadap pandemi ini. Di sini juga ditegaskan betapa pentingnya bantuan dari pemuka agama untuk ikut memberikan imbauan kepada jamaahnya di masing-masing wilayah.

Menanggapi hal ini, Ustadz Abdul Somad (UAS) mengungkapkab seberapa pentingnya aspek etika, aspek norma, dan aspek hukum dari pemerintah sebelum memutuskan untuk mengubah PSBB menjadi new normal. Karena jika tidak, ada hak-hak masyarakat yang akan dikorbankan.

"Ini sebenarnya mementingkan aspek ekonomi, politik, atau kesehatan? Jika pemerintah tidak melihat dulu kurva atau angka kasus yang terjadi di wilayahnya dan langsung memutuskan new normal, maka bisa dibawa ke jalur hukum," ucap UAS dalam sesi tanya jawab dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), beberapa waktu lalu.

Terkait dirinya sebagai alim ulama, Ustadz mengaku sudah tidak mengadakan tabligh akbar atau ceramah di masjid sejak 15 Maret lalu. Hal itu diputuskannya ketika dia bersama KH Abdullah Gymnastiar dan Ustadz Das'an Latif, diminta menjadi penceramah pada suatu acara.

"Inilah bentuk support kami untuk bapak ibu dokter. Karena kami sadar, bahwa jika kami mengadakan tabligh akbar atau ceramah dan pengajian di masjid, maka akan banyak yang terpapar dan bapak serta ibu dokter akan kewalahan menghadapinya," tegas dia.

Dukungan yang kedua adalah, ketika Ramadhan, UAS mengaku membuat video tentang tata cara tarawih di rumah. Dan menjelaskan Idul Fitri, ia juga mengunggap video mengenai tata cara shalat Idul Fitri di rumah dengan hanya dua makmum. Semua dilengkapi dengan tata cara gerakan serta bacaannya dan khutbahnya. Semua disebarkan nya lewat beberapa akun media sosial seperti Facebook, Instagram maupun channel YouTube pribadinya.

"Lalu saya juga sebarkan fatwa mengenai ajaran Islam yang menganjurkan lebih baik mengambil manfaat daripada mudhorotnya. Dalam Islam kita diajarkan bagaimana menghindari sebuah wabah seperti menghindari seekor singa," ucapnya.

 

 




Dunia Adalah Ujian: Menjaga Keseimbangan Emosi di Tengah Badai Kehidupan

Sebelumnya

Ingat Akhiratmu, Maka Duniamu Terasa Mudah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur