KOMENTAR

SEBUAH hadis teramat populer mengemukakan empat opsi dalam memilih istri yaitu karena faktor kekayaan hartanya, silsilahnya yang terhormat, paras kecantikannya, atau kualitas agamanya. Tiga kriteria sudah jamak digemari kebanyakan lelaki, kecuali kriteria agama yang masih gamang diterima sebagian orang.

Memang tidaklah mudah menjatuhkan pilihan menikahi perempuan hanya mengandalkan ketertarikan terhadap kualitas imannya. Akan tetapi, Nabi Muhammad malah menganjurkan kriteria agama, dengan menekankan penyebutannya; taribat yadaka.

Idri dalam bukunya Studi Hadis (2013: 273-274) mengungkapkan:

Hadis sahih itu terdapat dalam kitab Shahih Bukhari yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi saw. sebagai berikut:

Dari Abu Hurairah, dari Nabi saw. ia bersabda. “Seorang wanita dinikahi karena empat perkara; karena harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Pilihlah yang beragama, niscaya kamu beruntung (taribat yadaka).”

Biasanya bagian akhir dari hadis ini, yaitu taribat yadaka yang diartikan sebagai; niscaya kamu beruntung atau dalam redaksi yang serupa. Namun, sungguh besar manfaatnya mengetahui makna sebenarnya mengenai taribat yadaka ini.

Hussein M. Yusuf pada buku Memilih Jodoh & Tata Cara Meminang (1996: 25) menjelaskan:

Rasulullah saw. dalam hadis syarif-nya telah memberikan alasan-alasan yang mendorong seseorang untuk kawin. Sabda beliau, “Wanita itu dikawin karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Rebut dan pilihlah wanita yang beragama, karena jika tidak, (taribat yadaka) kedua tanganmu akan lengket ke tanah.”

Nabi menyebutkan harta, keturunan dan kecantikan sebagai salah satu daya tarik perempuan. Namun, beliau menganjurkan agar memilih perempuan yang beragama, karena orang yang berhasil mendapatkan dan menikahi perempuan yang salihah adalah orang yang akan menikmati kebahagiaan jiwa dan ketenangan hidup dan kelapangan dalam mendidik generasi penerus yang bermutu.

Beliau memperingatkan dengan keras kepada orang yang mengabaikan soal agama, dan hanya memperhatikan soal harta, kecantikan, dan lain-lain. Sabda beliau, “Taribat yadaka, kedua tanganmu akan lengket dengan tanah, artinya akan menderita kerugian di dunia dan akhirat.

Demikianlah makna taribat yadaka, bagaikan kedua tangan dikotori oleh tanah, yang menggambarkan kerugian yang besar gara-gara telah salah dalam memilih istri. Lantas, apakah terjemahan ‘kamu akan beruntung’ itu mewakili makna taribat yadaka ataulah terjemahan itu suatu kekeliruan?

Begini penjelasannya.

Majdi Muhammad Asy-Syahawi dalam bukunya Kado Pengantin (2007: 136) menerangkan:

Kalimat ‘taribat yadaka’ dalam hadis di atas bermakna kedua tanganmu berlumuran tanah karena kefakiranmu. Ungkapan ini sering digunakan orang-orang Arab untuk maksud yang bukan sebenarnya.

Mereka mengucapkan itu bila mengingkari sesuatu, atau memperingatkan pihak lain jangan sampai terjerumus ke dalamnya, mencela perbuatannya, atau menganggap besar sesuatu, menganjurkan atau takjub padanya.

Makna hadis tersebut adalah bahwa seorang calon suami yang religius hendaknya menjadikan agama sebagai ukuran dalam mempertimbangkan segala pilihan dalam apapun.

Terlebih dalam memilih calon istri yang akan mendampingi hidupnya untuk rentang waktu yang panjang. Oleh karenanya, Rasulullah memerintahkannya agar memilih teman hidup yang religius, dan hal itu hendaknya menjadi tujuan akhir.

Ya, kalimat taribat yadaka yang sering diterjemahkan niscaya kamu beruntung,  bukanlah sesuatu yang salah. Malahan arti yang begini membimbing kita kepada makna teragung, bahwa pada hakikatnya siapapun akan beruntung menikahi perempuan salihah, sebab dengan kualitas agamanya itu yang akan menyelamatkan pernikahan suci.

Karena tangan yang lengket oleh tanah, akan menyebar kotoran kepada siapa saja yang disentuhnya. Demikianlah bahaya jika tidak memilih jodoh berlandaskan kriteria agama, oleh sebab itu taribat yadaka memang bertujuan menjadikan kita beruntung.




Sempurnakan Salatmu Agar Terhindar dari Perbuatan Keji dan Mungkar

Sebelumnya

Penyebab Kehancuran Seorang Perempuan Menurut Ustazah Halimah Alaydrus

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur