@princessdinamired
@princessdinamired
KOMENTAR

HRH Princess Dina Mired terlahir dengan nama Dina Mohammed Khalifeh, adalah seorang aktivis kemanusiaan dan kesehatan yang berasal dari Yordania.

Ia adalah istri HRH Prince Mired bin Ra'ad Bin Zeid, seorang anggota dinasti Hashemite. Ayah mertuanya adalah cucu mendiang Raja Hussein dari Hijaz, yang juga merupakan sepupu pertama mendiang raja Talal dari Yordania dan Ghazi dari Irak.

Putri Dina Mired menjadi Muslim Arab pertama yang terpilih untuk menjadi Presiden Union for International Cancer Control (UICC) periode 2018-2020. UICC adalah organisasi global terbesar yang fokus melawan kanker. Di negaranya, ia juga pernah menjabat  Direktur Jenderal Yayasan Kanker Raja Hussein.

Kepeduliannya terhadap kanker didasari pengalaman pribadinya. Perempuan kelahiran 12 Oktober 1965 yang menyelesaikan gelar M.Sc-nya dari Reading University, Inggris pada tahun 1991 itu menceritakan tentang putranya yang masih balita telah didiagnosis menderita leukemia.

"Kami menemukan diri kami menghadapi banyak emosi yang dibawa oleh diagnosis kanker. Kejutan, kesedihan, harapan, dan yang lebih kuat daripada semua emosi lainnya, ketakutan yang melumpuhkan bahwa kita bisa kehilangan apa yang paling berharga."

Setelah keterkejutan awal, dan banyak air mata, Putri Dina menyadari bahwa ia dan keluarga harus kuat dan fokus menyelamatkan buah hatinya.

Ia bersyukur luar biasa ketika putranya bisa menjalani perawatan di Rumah Sakit Addenbrooke di Inggris dan kemudian di Dana-Farber Cancer Institute di Amerika Serikat.

Berkat perawatan medis canggih yang diterima putranya di Institut Kanker Dana-Farber di Boston, Putri Dina akhirnya bisa berkata, "Saya adalah ibu dari seorang penyintas kanker."

“Sekarang, sebagai sebuah keluarga, kami berusaha untuk mendapatkan nutrisi yang lebih baik, lebih banyak berolahraga dan merokok tentunya dilarang di rumah kami,” imbuhnya.

Ketika putranya didiagnosis menderita leukemia, perawatan kanker mutakhir tidak tersedia di Yordania. Dan dari pengalamannya tersebut, melihat kebutuhan akan perawatan kanker yang semakin meningkat, Putri Dina mulai mendukung Pusat Kanker Raja Hussein. Yayasan menggalang dana untuk melawan stigmatisasi kanker dan meningkatkan pengobatan bagi pasien.

"Pusat Kanker Raja Hussein sekarang menjadi satu-satunya pusat kanker di negara berkembang yang telah mendapatkan akreditasi internasional dari Joint Commission International sebagai pusat kanker khusus penyakit, dan telah menjadi suar harapan di kawasan ini bagi pasien tidak hanya dari Yordania, tetapi dari Palestina, Irak, Sudan, Suriah, Lebanon, dan Teluk," kata Sang Putri.

 

Putri Dina menyadari bahwa tidak setiap ibu memiliki kesempatan yang sama sepertinya untuk mendapat perawatan kanker bagi anak-anak mereka. Dari situlah ia kemudian bertekad untuk membantu mengurangi beban global kanker anak, hingga seorang anak di negara berkembang memiliki kesempatan yang sama untuk disembuhkan seperti anak penderita kanker di negara maju.

“Saya merasa terhormat telah terpilih sebagai presiden Union for International Cancer Control (UICC) untuk periode 2018-2020. UICC adalah organisasi global terbesar yang semata-mata didedikasikan untuk mengurangi beban kanker global, mempromosikan kesetaraan yang lebih besar, dan mengintegrasikan pengendalian kanker ke dalam agenda kesehatan dan pembangunan dunia. Ini terdiri dari lebih dari 1000 organisasi dari 162 negara, menjadikannya organisasi melawan kanker terbesar di dunia,” ungkap Putri Dina tentang kiprahnya di UICC.

Putri Dina memiliki pengalaman luas yang terbukti dalam mengatasi tantangan kanker, dan yang lebih penting, dalam menemukan solusi praktis yang dapat meningkatkan perawatan dan pengendalian kanker di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

“Kita perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk sembuh. Tidak ada individu yang harus menyaksikan orang yang dicintainya mati hanya karena mereka hidup di belahan bumi yang salah,” pungkasnya, dihimpun dari berbagai sumber.




Nuzul Quran Masjid Al Hidayah: Quran dan Ibu sebagai Petunjuk Awal dan Madrasah Pertama Anak

Sebelumnya

Astronaut Nora Al Matrooshi Siap ke Luar Angkasa dengan Hijab Khusus Rancangan NASA

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women