.jpg "Idul Fitri 2024")
PEMERINTAH Qatar berencana membuka kembali salah satu museum Islam terbesar di dunia, Museum of Islamic Art (MIA). Pembukaan kembali MIA akan dibarengi dengan perhelatan akbar Piala Dunia 2022.
Bukan tanpa alasan Qatar membuka kembali MIA berbarengan dengan gelaran Piala Dunia 2022. Direktur museum Julia Gonnella mengatakan, pembukaan kembali dilakukan untuk memperkenalkan Arab pada dunia.
“Kami memiliki Museum of Islamic Art terbesar di wilayah ini dan kami berada di tengah-tengah negara-negara Arab. Di mana lagi kamu akan bisa mempelajari budaya, kesenian, dan sejarah Arab selain di tempat ini?’ kata Gonnella.
Diketahui, sudah 1 tahun 6 bulan MIA ditutup untuk menjalani sejumlah renovasi.
Menyimpan Artefak Peradaban Muslim
MIA dibangun pada 2008 dan menyimpan berbagai artefak peradaban muslim sekitar 1.400 tahun yang lalu. Mulai dari era Fatimiyah, Ottoman, Mamluk, Qajar, Umayyah, Dinasti Muhammad Ali, dan banyak lagi.
Bentuk bangunan museum cukup unik. Diarsiteki IM Pei, bangunan didirikan di atas pulau buatan sehingga seolah mengapung di atas laut. Luasnya sekitar 45.000 meter persegi dan terdiri dari 5 lantai dengan desain keseluruhan yang sangat luar biasa.
Begitu masuk, pengunjung langsung disuguhkan koleksi peninggalan peradaban Islam yang dikumpulkan dari berbagai negara. Ada yang berbahan keramik, permata, ukiran kayu, tekstil, maupun besi dan baja dari abad 7 sampai 19 Masehi.
Selain didedikasikan sebagai pusat pendidikan dan informasi di bidang seni dari dunia Islam, Museum of Islamic Art juga sebagai tempat dan merawat koleksi dari keberagaman seni Islam.
“Ada banyak penambahan di museum ini, khususnya pada koleksinya. Kemudian, kami juga lakukan penataan ulang, dengan sekitar dua pertiga dari 1.000 pameran baru di museum,” jelas Gonella.
“Dulu cuma tentang seni, sekarang tentang budaya. Kami betul-betul ingin menceritakan kisah di balik mahakarya,” demikian ia. 
KOMENTAR ANDA