Ibu Attalia Praratya, ikut menari Tari Merak di ajang Merak Sadunya, di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/9)/Net
Ibu Attalia Praratya, ikut menari Tari Merak di ajang Merak Sadunya, di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/9)/Net
KOMENTAR

TARI Merak asal Bandung, Jawa Barat, baru saja mendapat predikat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Sebagai ungkapan rasa syukur, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar ajang Merak Sadunya, Gotong Royong Perempuan Merawat Nusantara, di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (18/9).

Tari Merak massal itu diikuti 1.000 penari. Tak ketinggalan, istri Gubernur Ridwal Kamil, Atalia Praratya, ikut memeriahkannya. Ia mengenakan setelan Tari Merak bernuansa hijau dengan kebaya putih.

“Hari ini ada kegiatan luar biasa, yaitu gerakan Merak Sadunya (Sedunia) untuk melestarikan satu, budaya Jawa Barat. Kedua, mensyukuri penganugerahan Tari Merak sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, juga dirangkaikan dengan Hari Perdamaian Dunia,” kata Kang Emil.

Rasa bangga tersirat dari raut wajah Gubernur Jawa Barat itu. Sebabm Merak Sadunya bisa dijadikan momentum memperkuat kebudayaan tradisional Jawa Barat, sekaligus mengenalkannya kepada anak-anak, agar dapat mengimbangi budaya asing yang menstimulus dan mempengaruhi alam bawah sadar mereka, seiring dengan perkembangan teknologi digital yang sangat cepat dan canggih.

“Kita tahu, dengan revolusi digital, budaya asing dengan mudahnya memengaruhi alam bawah sadar anak-anak. Jadi, Tari Merak ini kami harap bisa mendukung kelestariannya di leval level anak-anak sekolah sampai ibu-ibu, dan lain sebagainya,” ucap dia.

“Bapak Proklamasi Indonesia Soekarno, pernah berkata, ‘Apabila kita memiliki kebudayaan, maka kehidupan akan berdaulat dengan ekonomi yang tercukupi’. Dengan itu, komplit Trisakti, ekonomi berdikari, politik berkedaulatan. Kita akan gunakan Tari Merak ini di berbagai kesempatan dalam event ke-Jawa Barat-an,” demikian Kang Emil.




Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Sebelumnya

Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo, Suguhkan Langit Cappadocia Khas Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon