Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MENGKRITIK adalah salah satu cara membentuk karakter dan sikap anak agar lebih baik. Tapi ada satu poin penting yang perlu diperhatikan orangtua saat melontarkan kritikan, yaitu fokus pada perbuatan, bukan sifat.

Mengapa demikian? Tidak semua anak mau dikritik dan tidak semua orangtua pandai mengkritik. Salah-salah mengkritik, orangtua justru akan melukai perasaan anak dan malah berdampak negatif bagi perkembangan psikologinya.

Dalam laman Instagram School of Parenting dikatakan, kritikan yang disampaikan orangtua akan dapat berbeda dengan yang diterima anak.

Contohnya, orangtua mengatakan, "Kayaknya rok ini kurang cocok deh sama baju kamu, kak".

Namun yang diterima anak, "Kamu tidak mampu memilih baju sendiri."

Anak-anak memang perlu diajarkan menerima kritikan sejak dini. Lalu bagaimana mengungkapkan kritikan tersebut agar tidak melukai hatinya?

1. Kritik perilakunya, bukan pribadinya

Berikan kritikan yang memang terkait dengan perilakunya dan bukan pribadinya.

Misalkan, "Bunda lihat kamarmu berantakan."

Kritikan ini lebih baik dibandingkan, "Aduh, kamu orangnya berantakan sekali."

2. Katakan dengan lebih spesifik

Langsung saja pada poin yang ingin Bunda kritik. Misalnya, "Coba menulisnya tidak terburu-buru, siapa tahu lebih bagus lagi."

Jangan mengatakan, "Ih, tulisan kakak kok jelek banget."

3. Menghargai

Saat melontarkan kritikan, tetap usahakan untuk menghargai anak. Berikan dulu kalimat positif yang membangun dan selipkan kritikan yang ingin Bunda sampaikan.

Contohnya, "Bunda tahu kamu pasti lelah sudah menulis sebanyak ini. Dan Bunda rasa, sepertinya kita bisa belajar menulis yang lebih rapi."

Kesalahan harus diakui, bukan dihindari. Kesalahan bisa diperbaiki, bukan menetap selamanya. Kesalahan berguna untuk belajar, bukan merugikan.

Berikan contoh pada anak lewat pengalaman yang pernah Bunda rasakan. Dan ceritakan bagaimana Bunda berhasil memperbaikinya.

Contoh, "Bunda juga dulu sering berdebat sama nenek waktu mainan hilang. Terus Bunda sama nenek perbaiki kotak mainannya agar lebih menarik. Jadi, Bunda senang memasukkan mainan ke kotaknya. Sejak saat itu, mainan Bunda tidak pernah hilang lagi."

Pahami pula perasaan anak saat melontarkan kritikan, agar yang disampaikan Bunda bisa diterimanya dengan baik.

 




Jadilah Sahabat Terbaik Anak

Sebelumnya

Mengajarkan Adab kepada Anak Seperti Pesan Buya Hamka

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting