Vaksin bagi kelompok anak usia lebih muda merupakan penyempurna jalan menuju kekebalan populasi, terlebih setelah anak kembali ke sekolah/ Net
Vaksin bagi kelompok anak usia lebih muda merupakan penyempurna jalan menuju kekebalan populasi, terlebih setelah anak kembali ke sekolah/ Net
KOMENTAR

PFIZER/BioNTech akan menjadi vaksin Covid-19 pertama untuk kelompok anak lebih muda jika Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyetujui Emergency Use Authorization (EUA) vaksin mereka untuk anak usia 5 - 11 tahun. Sebelumnya, vaksin Pfizer telah digunakan untuk orang usia 16 tahun ke atas dan anak usia 12 – 15 tahun.

Pada minggu lalu, Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologis Terkait FDA menjadwalkan rapat pada 26 Oktober mendatang untuk mendiskusikan vaksin anak ini. Jika FDA menyetujuinya, para penasihat vaksin CDC (Centers for Disease Control and Prevention) akan menggelar rapat untuk mempertimbangkan apakah mereka akan merekomendasikan penggunaan vaksin untuk kelompok usia 5 – 11 tahun.

“Kami memahami bahwa dari berbagai pengalaman tentang vaksin anak, anak-anak bukanlah orang dewasa versi mini, dan karena itulah kami akan melakukan evaluasi komprehensif terhadap data uji klinis yang telah diserahkan pada kami, untuk mendukung keamanan dan efektivitas vaksin untuk populasi anak berusia lebih muda, mungkin membutuhkan dosis atau formula yang berbeda dari vaksin yang diperuntukkan bagi anak usia lebih tua juga orang dewasa,” ujar Komisioner FDA Dr. Janet Woodcock kepada CNN.

Setelah CDC menandatanganinya, persediaan vaksin dosis anak akan segera tersedia di tempat praktik dokter anak dan fasilitas kesehatan lain. Semua bisa terwujud akhir Oktober atau awal November tahun ini.

Berbeda dengan orang dewasa yang mendapat vaksin di pusat vaksinasi massal atau panti jompo, juga anak usia 12 – 15 tahun yang mendapat vaksin di apotek atau tempat praktik dokter. Dan mengingat sudah dimulainya pembelajaran tatap muka, sekolah dipertimbangkan untuk menjadi pusat vaksinasi kelompok anak usia lebih muda.

Pfizer bulan lalu telah menyerahkan data detail uji klinis Fase 2 yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 mereka aman dan menciptakan respons antibodi yang kokoh untuk anak usia 5 – 11 tahun. Uji klinis mencakup 2.268 partisipan usia 5 hingga 11 tahun dengan dua dosis vaksinasi berjarak 21 hari. Uji klinis tersebut menggunakan dosis 10 mikrogram, lebih kecil dibandingkan dosis 30 mikrogram yang digunakan untuk usia 12 tahun ke atas.

Terkait siapa yang akan memberikan suntikan vaksin untuk anak, direktur eksekutif Association of Immunization Managers Claire Hannan menganjurkan dokter anak sebagai strategi utama, selain apotek dan klinik di sekolah. Meski demikian, para dokter anak yang terdaftar mungkin tidak bisa mendapat vaksin dengan segera setelah vaksin disahkan. Hal itu membuat banyak anak harus menunggu pengiriman vaksin.

Pihak Pfizer menjamin pasokan vaksin anak usia lebih muda akan mencukupi, berbeda dari kondisi vaksin untuk orang dewasa tahun lalu yang sempat habis di masa awal peluncuran program vaksinasi Covid-19. Namun bukan berarti anak bisa mendapat vaksin pada minggu pertama.

Vaksin anak ini dapat dikirim dalam paket berisi 100 dosis, lebih sedikit dari paket vaksin orang dewasa sebanyak 1.170 dosis. Dengan kemasan yang lebih kecil dan jumlah pengiriman yang lebih kecil, hal itu tentu menjadi kabar baik untuk ketersediaan, pemerataan, juga penyimpanan vaksin. Tempat praktik dokter anak bisa leluasa menyimpan persediaan vaksin.

Yang Harus Dipersiapkan Orangtua

Vaksin bagi kelompok anak usia lebih muda merupakan penyempurna jalan menuju kekebalan populasi. Terlebih setelah anak kembali ke sekolah, para orangtua menuntut disegerakan vaksinasi anak untuk memperkuat imun terhadap Covid-19.

Semakin dekat kepada vaksin anak usia 5 – 11 tahun, apa yang mesti dipersiapkan orangtua?
Orangtua dapat memastikan apakah dokter anak keluarga melaksanakan program vaksinasi. Jika ya, orangtua bisa membuat janji temu vaksinasi agar anak bisa segera divaksinasi setelah vaksin diluncurkan. Jika dokter anak tidak menyediakan vaksin, orangtua bisa mendaftar ke lokasi vaksinasi anak terdekat. Di Amerika, diperkirakan 50 – 75 persen dokter anak akan berpartisipasi dalam vaksinasi Covid-19.

Sementara di Indonesia, vaksinasi anak bisa dilakukan di puskesmas, RSIA, dan bukan tidak mungkin akan meniru rencana pemerintah Amerika yaitu menjadikan sekolah sebagai pusat vaksinasi anak.

Para orangtua di Amerika berharap vaksin Covid-19 untuk anak dapat segera diluncurkan. Terlebih lagi musim flu sudah dimulai dan libur akhir tahun segera tiba, vaksin anak memiliki fungsi yang sangat strategis.

Bagi orangtua yang masih memiliki anak kecil dan balita, vaksinasi anak usia 5 – 11 tahun nantinya tak hanya melindungi anak saat beraktifitas di sekolah tapi juga melindungi adiknya yang masih balita.

Tak hanya itu, kehadiran vaksin anak kelompok usia lebih muda ini akan membuat banyak keluarga merasakan suka cita karena dapat pergi bersama dalam formasi lengkap dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi.

 

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News