Konpers virtual via Zoom yang menghadirkan Fery Farhati (Penggagas Ibu Ibu kota), Nur Asia Uno (Pendiri YAMSA), dan Vivi Mar’i Zubedi (fashion designer & fashionpreneur), Kamis (27/08/2020).
Konpers virtual via Zoom yang menghadirkan Fery Farhati (Penggagas Ibu Ibu kota), Nur Asia Uno (Pendiri YAMSA), dan Vivi Mar’i Zubedi (fashion designer & fashionpreneur), Kamis (27/08/2020).
KOMENTAR

VIVIZUBEDI menggelar siaran langsung konferensi pers terkait program #FromViviZubeditoIndonesia dengan tema “Kontribusi Kepemimpinan Perempuan Terhadap Masa Depan Indonesia Yang Lebih Baik di Era Pandemi”. Konpers virtual via Zoom tersebut menghadirkan Fery Farhati (Penggagas Ibu Ibu kota), Nur Asia Uno (Pendiri YAMSA), dan Vivi Mar’i Zubedi (fashion designer & fashionpreneur), Kamis (27/08/2020).  

Kepemimpinan dua perempuan tersebut telah menginspirasi gerakan #FromVIVIZUBEDItoIndonesia agar sesama perempuan dapat saling mendukung untuk tetap kuat, berkarya, berkontribusi, dan aktif di berbagai bidang demi masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

Industri fesyen menjadi salah satu sektor yang terkena dampak akibat munculnya virus corona di dunia. Semua pihak yang terkena imbas wabah ini terus berjuang dan saling membantu memberi dukungan satu sama lain untuk tetap bertahan.

Salah satu desainer Indonesia dan pemilik brand busana muslim Indonesia VIVIZUBEDI, Vivi Mar’i Zubedi, menanggapi adanya pandemi di satu sisi dapat menggerakkan semangat para pelaku bisnis fesyen untuk terus produktif dalam berkarya serta melakukan adaptasi membangkitkan perekonomian negeri ini.

Sebagai salah satu brand yang turut memperhatikan isu sosial dan ekonomi di Indonesia, Vivi bersama Yayasan VIVIZUBEDI Indonesia telah melakukan berbagai kegiatan sosial diantaranya; program Sedekah #CegahCovid, pembagian beras gratis di Banjar Baru dan lainnya.  Sebelumnya VIVIZUBEDI juga telah menjalankan beberapa program di antaranya kampanye #1000MukenuntukIndonesia dan pembangunan masjid di beberapa daerah di Indonesia.

Bersama kampanye #FromVIVIZUBEDItoIndonesia, Vivi mempersembahkan koleksi spesial “All About Scarf”dengan salah satu serinya yakni Archipelago Scarf.Koleksi terbaru ini diluncurkan untuk merayakan semangat para perempuan inspiratif Indonesia yang bertepatan dengan perayaan hari Kemerdekaan Indonesia.

Vivi mengatakan angka ekspor busana muslim di dunia justru meningkat di era pandemi. Hal ini membuktikan bahwa UMKM industri kreatif khususnya fesyen masih memiliki potensi besar dan masa depan cerah.

Menurut Vivi, untuk bisa bertahan dan berkompetisi di era pandemi, perempuan harus memiliki tiga karakter yaitu percaya diri, adaptif, dan produktif. “Dengan percaya diri, perempuan akan punya kapasitas yang baik dan bisa menjalankan women empower women.

Dengan menjadi adaptif, perempuan dapat mencari peluang yang sebelumnya tidak terpikirkan. Saya misalnya, merancang pernak-pernik interior rumah sebagai salah satu adaptasi saya di masa pandemi. Dan dengan produktif, perempuan bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang banyak,” ujar Vivi.

Vivi mencontohkan bahwa brandnya siap menembus pasar Afrika Utara, Timur Tengah, dan kota New York meski sempat terkendala pandemi. Setelah merengkuh kesuksesan gemilang di New York Fashion Week tiga tahun berturut-turut (2017-2019), abaya Vivi memang semakin memikat hati para pecinta fesyen di berbagai belahan dunia.

Peran Vivi sebagai pelaku bisnis mempertimbangkan pemberdayaan dan potensi perempuan-perempuan Indonesia tentunya menjadi salah satu aspek kepemimpinan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Meneruskan visinya, bertepatan dengan bulan kemerdekaan Indonesia, VIVIZUBEDI secara khusus mempersembahkan sebuah koleksi sebagai bentuk apresiasi kepada para perempuan Indonesia dengan kampanye bertajuk #FromVIVIZUBEDItoIndonesia. Kampanye tersebut menjadi bentuk bakti dan apresiasi VIVIZUBEDI brand untuk bangsa Indonesia yang senantiasa mendukung bisnis fesyen untuk berkembang di pasar lokal maupun global.

Perhatian yang sama pada pemberdayaan perempuan juga diberikan Ibu Fery Farhati sebagai Penggagas Ibu Ibu Kota dan Ibu Nur Asia Uno pendiri YAMSA.

Sejalan dengan Vivi Zubedi sebagai pemimpin inspiratif yang memerhatikan sosial, Ibu Fery Farhati secara aktif menggandeng perempuan Ibu Kota dari berbagai profesi untuk saling memberikan inspirasi dan membantu sesama dalam masa pandemi.

Sedangkan Ibu Nur Asia Uno mendirikan YAMSA, sebuah yayasan sosial nirlaba lintas agama dan budaya, lintas suku dan golongan serta lintas profesi dan lapis sosial, dengan berfokus melakukan bakti sosial pada anak-anak yang termarjinalisasi karena tindak kekerasan.

Mpok Fery dan Mpok Nur, begitu Fery Farhati dan Nur Asia Uno biasa disapa, merupakan dua sosok perempuan dengan leadership mengagumkan. Publik mengenal mereka tak hanya sebagai pendamping suami, tapi juga perempuan inspiratif sekaligus role model terbaik bagi putra-putri mereka. Terlebih lagi di era pandemi, keduanya terlihat tegar dan tidak mengurangi kontribusi positif mereka di tengah masyarakat.

Mpok Fery mengaku bertemu banyak sosok perempuan yang sangat berkontribusi bagi kemajuan masyarakat tapi tidak pernah terekspos media. Mereka aktif di berbagai kegiatan kemasyarakat di PKK. Demikian pula untuk menjaga UMKM dan industri kreatif tetap hidup. Mpok Fery bersama Dekranasda DKI Jakarta memberi workshop dan memberi ruang seluas-luasnya bagi para pelaku UMKM di ibu kota untuk menjual produk mereka.

Sedangkan Mpok Nur bersama sang suami, Sandiaga Uno, memang dikenal sangat peduli terhadap pertumbuhan UMKM di Tanah Air. Mpok Nur kini juga memiliki sebuah pusat kuliner yang diisi oleh para pelaku UMKM. Dari rakyat untuk rakyat, itulah yang coba digaungkan ibu dari Sulaiman itu.

Bagaimana agar perempuan tetap bisa berdaya di masa pandemi? Mpok Fery mengatakan bahwa perempuan harus menjadi pembelajar yang berani mengeksplorasi berbagai tantangan. Ia mencontohkan salah satu tantangan yang harus ditaklukkan adalah teknologi. Perempuan harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk bersosialisasi, mendidik anak, hingga mempromosikan usaha mereka.

“Perempuan harus lebih peka, tetap menjaga positive thinking, dan terus mencipta inovasi,” tambah Mpok Nur melengkapi pernyataan Mpok Fery.

Vivi Zubedi menekankan the power of positive thinking. Yakinlah bahwa di balik musibah ada kemudahan. Percaya atau tidak, di masa pandemi ini angka ekspor busana muslim justru meningkat. Karena itu perempuan harus berpikir lebih optimis dan tetap produktif.

Di tengah kesibukan di masyarakat dan dunia bisnis yang menyita waktu, ketiga perempuan hebat ini tidak melupakan kodrat mereka sebagai istri dan ibu. Mereka pun berbagi kiat agar perempuan Indonesia bisa berkontribusi bagi bangsa tanpa meninggalkan peran mereka di rumah.

Pertama, menurut Mpok Fery, harus ada nilai-nilai yang disepakati suami istri saat memutuskan menikah. Kontribusi di masyarakat merupakan panggilan nurani yang tidak bisa diabaikan. Karena itulah, suami istri harus menguatkan pondasi keluarga lebih dulu. Dengan begitu, ketika kebersamaan secara fisik jarang terjadi, anak-anak tahu bahwa orangtuanya selalu ada untuk mereka. Mpok Fery mencontohkan sesibuk apa pun Anies Baswedan, gubernur DKI Jakarta itu selalu menyempatkan waktu jika sang anak membutuhkannya.

Kedua, Mpok Nur menegaskan pentingnya mengerjakan sesuatu berdasar prioritas. Setiap hari, mengurusi suami, mengurusi anak, kemudian barulah bergerak di kegiatan sosial. Dengan begitu, perempuan mampu berperan sebagai ibu rumah tangga, ibu dari anak-anak, dan juga ibu dari masyarakat.
Ketiga, Vivi Zubedi mengingatkan bahwa anak-anak kita adalah bagian dari bangsa ini. Ketika anak-anak tumbuh baik dengan didikan yang kita berikan, mereka akan tumbuh baik dan menjadikan bangsa ini baik.




Panduan Urutan Skincare Malam yang Efektif: Memaksimalkan Perawatan Kulit saat Beristirahat

Sebelumnya

Dian Pelangi, Sumber Inspirasi Outfit Elegan dan Memukau untuk Lebaran

Berikutnya

KOMENTAR ANDA