CEO Ryanair, Michael O'Leary/Net
CEO Ryanair, Michael O'Leary/Net
KOMENTAR

BOS sebuah maskapai penerbangan asal Irlandia, Ryanair, Michael O'Leary menuai kontroversi setelah mendiskreditkan pria muslim di bandara. Dia mengatakan bahwa pembom umumnya merupakan persuasi muslim.

Hal itu dia katakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Times of London yang diterbitkan akhir pekan ini. Wawancara itu sendiri terkait dengan keamanan bandara. Dia mengatakan bahwa pemeriksaan ekstra terhadap pria muslim perlu dilakukan secara ekstra di bandara.

"Siapa pembomnya? Mereka akan menjadi pria lajang yang bepergian sendiri. Jika Anda bepergian dengan keluarga anak-anak, pergilah, peluang Anda akan meledakkan mereka semua adalah nol," ujar O'Leary yang menjabat sebagai Chief executive officer Ryanair.

"Anda tidak bisa mengatakan apa-apa, karena itu rasisme, tetapi umumnya laki-laki yang memiliki keyakinan Muslim," sambungnya.

Sebenarnya ini bukan kali pertama CEO Ryanair berusia 58 tahun itu menuai kontroversi dengan pernyataan publik yang dia keluarkan. Sebelumnya, dia pernah kebanjiran kritik karena melayangkan proposal untuk mengisi selebaran untuk menggunakan toilet selama penerbangan Ryanair dan "pajak lemak" pada penumpang gemuk.

Menanggapi pernyataan kontroversial terbaru O'Leary, Dewan Muslim Inggris menyebut komentar itu rasis dan diskriminatif.

Juru bicara dewan tersebut mengatakan bahwa pernyataan semacam itu adalah bentuk rasisme yang diungkapkan secara terbuka dan berani.

"O'Leary mendorong rasisme," kata anggota parlemen Partai Buruh Khalid Mahmood.

"Di Jerman minggu ini orang kulit putih membunuh delapan orang. Haruskah kita membuat profil orang kulit putih untuk melihat apakah mereka fasis?" tambahnya, seperti dimuat Al Jazeera.




Ketika Maksiat dan Dosa Menjauhkan Kita dari Qiyamul Lail

Sebelumnya

Karena Rasulullah Tak Pernah Melupakan Kebaikan Orang Lain

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur