Jaya Suprana/Ist
Jaya Suprana/Ist
KOMENTAR

DARI lubuk sanubari terdalam melalui naskah sederhana ini, saya menyampaikan ucapan terima kasih tak terhingga kepada para penjaga pintu-pintu air yang siang-malam tanpa henti mengorbankan energi lahir-batin demi senantiasa siap siaga menjaga pintu-pintu air agar banjir jangan makin ganas menenggelamkan berbagai wilayah Jabotabek dan Jawa Barat.

Bela Rasa

Terima kasih saya ucapkan kepada para anggota laskar TNI dan Polri yang perwira terjun langsung ke lapangan atau lebih tepatnya kubangan air demi menolong rakyat tertimpa prahara banjir. Terima kasih saya ucapkan kepada BPNB dan PMI yang langsung turun tangan menolong para korban banjir.

Terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat dan Gubernur DKI Jakarta beserta segenap walikota dan bupati daerah-daerah terendam banjir yang telah secara nyata mengejawantahkan bela rasa terhadap para korban yang kehilangan harta benda, bahkan nyawa akibat bencana banjir. Saya berterima kasih terhadap swadaya masyarakat seperti yang dilakukan Jaringan Relawan Kemanusiaan Indonesia menyalurkan sumbangsih para perusahaan dan dermawan untuk meringankan derita para korban banjir.

Laskar pengabdi kemanusiaan umat Buddha, Hindu, Islam, Nasrani selalu siap menolong para korban bencana alam. Tentu saja ucapan terima kasih wajib diberikan kepada para perusahaan dan dermawan yang secara tanpa pamrih mempersembahkan sumbangsih bantuan bagi para korban banjir.

Fastabiqul Khoirot

Terima kasih saya ucapkan kepada bangsa Indonesia yang berkenan membuktikan diri sebagai bangsa beradab. Alih-alih sibuk cari kambing hitam sambil saling menyalahkan, sesama warga Indonesia yang sadar kemanusiaan justru saling bergotong-royong, bahu-membahu bersama mengejawantahkan makna adiluhur terkandung di dalam sila Kemanusiaan Adil dan Beradab menjadi kenyataan sikap dan perilaku perikemanusiaan.

Berbekal semangat fastibiqul khoirot, para pemerhati kemanusiaan bukan saling sengit bersaing berbuat buruk, namun justru saling bersaing berbuat baik terhadap sesama manusia. Memang bangsa yang beradab niscaya bersatupadu dalam upaya, bukan memberatkan namun meringankan derita sesama manusia.

Saya bangga menjadi warga bangsa Indonesia! Merdeka!

Penulis adalah Pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan




Viral, Seorang Terapis Diduga Lakukan Kekerasan kepada Anak Penyandang Autisme

Sebelumnya

Menggratiskan Tes PCR Pasti Mampu Jika Mau

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Jaya Suprana