Prof. Bahtiar Effendy/Net
Prof. Bahtiar Effendy/Net
KOMENTAR

KABAR duka datang dari dunia pendidikan Indonesia. Prof. Bahtiar Effendy menghembuskan napas terakhirnya pada hari ini (Kamis, 21/11). Kepergiannya meninggalkan duka yang begitu dalam bagi banyak pihak, tidak terkecuali seluruh civitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, tempat dia mengabdikan diri di dunia pendidikan.

Bahtiar Effendy menutup mata untuk selama-lamanya dengan meninggalkan jejak abadi di dunia pendidikan Indonesia. Dia adalah Guru Besar Ilmu Politik UIN Jakarta yang ikut mendirikan dan menjadi Dekan pertama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada tahun 2009 hingga 2013.  

Dia menyelesaikan pendidikan sarjana dari IAIN Jakarta pada tahun 1986, dan menyelesaikan pendidikan master pada program Asia Tenggara dari Ohio University (OU), Athens, Amerika Serikat, dua tahun kemudian.

Lulus dari OU, Prof. Bahtiar Effendy bertahan di negeri Paman Sam dan mengambil pendidikan program Ilmu Politik di Ohio State University (OSU), Colombus, yang diselesaikannya pada 1991. Tiga tahun kemudian, ia menyelesaikan pendidikan doktoral dan memperoleh gelar PhD dari universitas yang sama.

Kembali ke tanah air, di tahun 1995 Bahtiar Effendy memulai karier sebagai dosen di UIN Jakarta, Universitas Indonesia, juga Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Sepanjang kariernya di dunia akademik, Prof. Bahtiar Effendy tercatat sebagai Senior Fellow pada S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU), Singapura, juga sebagai Fellow pada Victoria University of Wellington, Selandia Baru.

Dia pun juga merupakan anggota American Political Science Association (APSA), World Conference on Religion and Peace (WCRP), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI).

Sementara itu, di PP Muhammadiyah, Prof. Bahtiar Effendy tercatat sebagai Ketua bidang Hubungan Luar Negeri.

Pria kelahiran Ambarawa, 10 Desember 1958 ini menghembuskan nafas terakhir dalam perawatan di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Rabu tengah malam atau Kamis dinihari (21/11).

Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Amany Lubis juga menyampaikan ucapan  duka cita atas kepergiaan Prof. Bahtiar Effendy yang menggambarkan betapa ia terpukul dengan kabar duka itu.

"Allah yarhamhu Prof. Bahtiar," tulisnya dalam pesan singkat kepada redaksi.

Hari Sabtu, tanggal 9 November lalu, Prof. Amany Lubis menerima ucapan belasungkawa dari Prof. Bahtiar Effendy atas kepergiaan ayahandanya, H. Burhanuddin Lubis.

"Hari Senin lalu (18/11) saya sempat menjenguk almarhum (Prof. Bahtiar Effendy) ke RSIJ. Kini almarhum telah berpulang," sambungnya.

Prof. Amany Lubis mengenang Prof. Bahtiar Effendy sebagai sosok cendekiawan Muslim yang memiliki sumbangsih pemikiran yang tidak sedikit dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Sumbangan Prof. Bahtiar Effendy juga dapat dilihat dari berbagai buku yang ditulisnya.

Pada 1986 buku “Merambah Jalan Baru Islam: Rekontruksi Pemikiran Islam Indonesia Masa Orde Baru” yang ditulis Prof. Bahtiar Effendy bersama mentornya, Prof. Fachly Ali, diterbitkan Mizan.

Setahun kemudian, bersama H. Nasution, ia menerbitkan buku bertema HAM, “Hak Azasi Manusia dalam Islam” yang diterbitkan Yayasan Obor Indonesia.

“Islam and the State: The Transformation of Islamic Political Ideas and Practices in Indonesia”, yang merupakan disertasinya diterbitkan The Ohio State University (1994).

Di masa-masa reformasi, Prof. Bahtiar Effendy menulis buku “Islam dan Negara: Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di Indonesia” yang diterbitkan Paramadina (1998).

Kemudian bukunya yang berjudul “(Re)-Politisasi Islam: Pernahkah Islam Berhenti Berpolitik?” diterbitkan Mizan (2000).

Setahun kemudian Galang Press menerbitkan “Teologi Baru Politik Islam: Pertautan Agama, Negara, dan Demokrasi” dan “Masyarakat Agama dan Pluralisme Keagamaan: Perbincangan Mengenai Islam, Masyarakat Madani, dan Etos Kewirausahaan”.

Di tahun 2002, Prof. Bahtiar ikut menyumbangkan pikiran dalam buku “Ensiklopedi Tematis: Dunia Islam”, yang diterbitkan Ichtiar Baru Van Hoeve (2002).

Setelah itu di tahun 2003, Institute of Southeast Asian Studies menerbitkan buku karya Prof. Bahtiar Effendy yang berjudul “Islam and the State in Indonesia”.

“Jalan Tengah Politik Islam: Kaitan Islam, Demokrasi, dan Negara yang Tidak Mudah” diterbitkan Ushul Press pada 2005.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News