khabibnurmagomedov, ibu, ufc, rusia
khabibnurmagomedov, ibu, ufc, rusia
KOMENTAR

KHABIB Abdulmanapovich Nurmagomedov bisa jadi merupakan salah satu bintang UFC saat ini. Namun siapa sangka, di balik ketangkasannya di arena bela diri, dia memiliki penyesalan tersendiri atas masa lalunya.

Pria kelahiran 20 September 1988 itu sendiri saat ini merupakan pemegang rekor tak terkalahkan terpanjang di MMA, dengan 27 kemenangan, dan tetap tak terkalahkan dalam MMA profesional. Dia merupakan orang Rusia pertama dan juga muslim pertama yang berhasil memenangkan gelar UFC.

Keberhasilannya kini tidak lepas dari peran kedua orang tuanya. Sang ayah, Abdulmanap merangkap peran menjadi pelatih yang memiliki peran penting dalam tahun-tahun pembentukan Khabib dalam upaya menjadi juara ringan UFC.

Abdulmanap merupakan seorang atlet dan veteran angkatan darat. Dia menggunakan pengalamannya untuk melatih Khabib bela diri dengan membuat sesi latihan sendiri di gym yang dia dirikan.

Namun baru-baru ini sang bintang mengungkapkan penyesalannya karena tidak memperhatikan peran sang ibu.

Dalam sebuah acara dengan sekelompok anak muda baru-baru ini, Khabib mengungkapkan pergolakan yang dirasakan ibunya ketika keluarga itu pindah dari desa Sildi ke ibu kota Dagestani. Sang ibu memiliki peran yang besar dalam membantu Khabib dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

"Dia (ibu) harus melakukan semuanya dengan tangan dan tidak ada air panas," kata Khabib.

"Saya dan saudara lelaki saya berlatih dua kali sehari di pagi dan sore hari. Kami memiliki pakaian kotor yang harus dia bersihkan. Tetapi dia tidak memiliki mesin cuci," sambungnya.

Namun hal itu tidak dia sadari karena dia selalu fokus mendengarkan sang ayah dan jarang mendengarkan perintah ibu.

"Dia (ibu) tidak memberikan hukuman seperti memelintir telinga saya. Saya mendengarkan ayah, karena saya mengerti bahwa dengan dia saya benar-benar bisa dihukum," tambahnya.

Padahal, sang ibu selalu menjadi orang pertama yang merasa sakit jika Khabib terluka dan orang terdepan yang mendukungnya.

"Ibu selalu di tempat pertama," kata Khabib.

"Hari-hari ini dia tidak membutuhkan apa-apa. Saya tidak selalu mendengarkan ibu saya, tetapi saya menyesalinya sekarang. Sekarang saya mendengarkan ibu saya lebih dari ayah saya," tuturnya, seperti dimuat Russia Today pekan lalu.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News