Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

PRODUKSI keringat berbeda-beda pada tiap orang, begitu pula pada anak remaja yang sedang dalam masa puber. Kelenjar keringat akan bekerja keras seiring dengan hormon yang sedang aktif.

Tidak heran jika pada usia remaja, utamanya anak laki-laki, seringkali berkeringat sampai basah kuyup. Jika sudah begini, berbahayakah bagi kesehatan mereka?

Jika anak sering berkeringat di udara panas atau saat tidak beraktivitas, bisa jadi ia sedang mengidap hyperhidrosis. Hal ini biasanya ditandai dengan telapak tangan dan kaki yang selalu basah karena keringat. Pada usia remaja, kondisi ini mulai muncul di area ketiak yang mengakibatkan anak menjadi minder.

Sebenarnya, ketiak, dahi, wajah, telapak tangan dan kaki adalah bagian-bagian tubuh normal yang mengeluarkan keringat. Namun jika di luar itu anak Mama eringkali berkeringat secara tidak wajar, bahkan sampai basah kuyup, mungkin ada gangguan kesehatan yang melatarbelakanginya.

Dilansir dari WebMD, hiperhidrosis dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan penyebabnya. Hiperhidrosis primer dialami sejak masa kanak-kanak. Hiperhidrosis primer terjadi hanya terbatas pada satu atau lebih area tubuh, dan sifatnya simetris. Misalnya pada kedua telapak tangan atau kedua ketiak.

Sebagian besar penderita hiperhidrosis primer akan terus membawa kondisi ini hingga remaja bahkan dewasa, tetapi tidak ada gangguan kesehatan lain yang menyertainya. Kondisi ini terjadi karena jumlah kelenjar keringat yang memproduksi lebih banyak keringat daripada yang seharusnya.

Berbeda dengan hiperhidrosis primer, pada hiperhidrosis sekunder pemicunya adalah gangguan kesehatan, meliputi: Hipertiroidisme yang mungkin disertai gejala lain, seperti penurunan berat badan dan perubahan detak jantung, infeksi, diabetes, gangguan metabolisme dan hormonal, tekanan darah tinggi pada anak-anak.

Risiko hiperhidrosis sekunder lebih kecil pada anak yang masih muda. Sebaliknya, risiko meningkat dengan bertambahnya usia dan sering disertai gejala-gejala lain di luar keringat berlebih.

Jika anak remaja Mama mengeluhkan gejala lain di luar produksi keringat berlebih, atau jika Mama sendiri melihat sesuatu yang tidak biasa, penting untuk memeriksakan kondisi anak ke dokter. Terutama jika keringat berlebih anak remaja Mama sering mengganggu kegiatan sehari-hari atau semakin parah.

Pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan tes laboratorium lainnya seperti tes keringat, akan menguji bagaimana tubuh bereaksi terhadap perubahan suhu dan aliran udara, yang dapat menentukan diagnosis lebih tepat.




Manfaat Kesehatan Air Lemon untuk Bantu Wujudkan Berat Badan Proporsional

Sebelumnya

8 Langkah Cegah Kerontokan Rambut Saat Puasa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health