Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

APA hubungan katak dengan hujan?

Mungkin  Anda pernah mendengar bahwa suara katak bisa memanggil hujan. Atau Anda pernah mendengar tentang tarian hujan?

Di India, ada sebuah ritual unik yang dilakukan masyarakat agar tanah pertaniannya tetap subur dan berlimpah panen.  Ritual itu adalah mengawinkan dua jenis katak. Konon upacara perkawinan kodok itu sebagai penghantar hujan.

Bagi orang-orang di desa Bhopal, India, persatuan perkawinan dua katak diyakini bisa membuka langit. Sebuah kelompok sukarelawan lokal yang berdedikasi pada masalah sosial, Om Shiva Sewa Shakti Mandal, menyelenggarakan upacara simbolik. Adalah bagian dari kepercayaan agama yang sudah lama ada bahwa menikahkan sepasang katak akan menyenangkan Indra (dewa hujan Hindu), yang akan membawa hujan.

Ketika perkawinan telah berlangsung, harapan akan segera menjadi kenyataan dan hujan pun akan segera turun. Pernah kejadian setelah ritual dilakukan, hujan pun turun dengan deras. Sayangnya hujan deras itu tak henti-hanti. Terlalu banyak hujan malah menimbulkan masalah baru.  Maka, pernikahan katak pun harus segera diakhiri. Para petugas perkawinan harus melakukan proses perceraian.

Melansir The New Indian Express, salah satu anggota kelompok menjelaskan, bahwa doa-doa itu dijawab dalam beberapa hari. Angin yang semula jarang muncul, menyapu kekuatannya di atas Bhopal dan daerah-daerah yang bersebelahan. “Tetapi dengan hujan yang kini berubah menjadi destruktif, ritual lain untuk memisahkan pasangan katak di hadapan dewa dilakukan pada hari Rabu dengan harapan yang kuat untuk mengakhiri mantra abadi dari hujan yang merusak.”

“Pasangan katak” yang sebelumnya bahagia itu, menikah pada bulan Juli dan berpisah bulan ini. Pernikahan yang hanya berlangsung beberapa bulan. Mirip seperti pernikahan singkat seleb Hollywood.

Kelompok Om Shiva Sewa Shakti Mandal mengatakan bahwa pemisahan itu diharapkan dapat menghentikan hujan. Tentu saja, mendapatkan dua amfibi di ruang yang sama pada saat yang sama memiliki tantangan. Mereka pun melakukan berimprovisasi saat upacara perceraian di Kuil Siwa, dengan cara simbolis menggunakan dua katak tanah liat.

Unik, bukan?




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News