Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

 

HARGA minyak dunia pagi ini turun drastis. Pada pukul 07.08 WIB, harga minyak tercatat turun 0,86%, sedangkan light sweet anjlok di angka 1,4%.

Obral minyak ini sengaja dilakukan pelaku pasar lantaran kecewa dengan Amerika yang dengan tegas membantah adanya kesepakatan damai dagang sementara dengan China. Padahal dalam perjanjian sebelumnya tertulis, AS bakal menunda pengenaan bea masuk terhadap produk-produk milik Negeri Tirai Bambu tersebut.

Namun mengintip dari CNBC International, seorang pejabat Gedung Putih menegaskan ketidakbenaran kabar tersebut. Bahkan aku pejabat itu, tidak ada kesepakatan dagang interim dengan China, dipertimbangkan pun tidak.

Pernyataan ini yang membuat pelaku pasar kecewa berat. Mereka langsung mengambil langkah mengobral komoditasnya termasuk minya, karena prospek pemulihan ekonomi global menjadi samar-samar.

“Sekarang kita kembali mengayuh dengan hati-hati sambil menunggu apa yang terjadi di depan. Apalah itu data ekonomi, dinamika di OPEC, inventori, semuanya perlu dimonitor,” kata Phillip Streible, Senior Commodity Strategic di RJO Futures yang berbasis di Chicago, AS, seperti dikutip dari Reuters.

Selain itu, komentar Menteri Enerdi Arab Saudi Pangeran Aldulaziz bin Salman, ikut ambil andil kisruh minyak dunia. Kata putra Raja Salman ini, penurunan produksi tidak akan terjadi sebelum pertemuan OPEC pada Desember nanti dilakukan.

Saat ini, Negara-negara anggota OPEC dan produsen lain se[perti Rusia, sepakat menurunkan produksi minyak di 1,2 juta barel/hari, hingga Maret 2020. Namun kenyataannya, pengurangan produksi baru terealisasi 800.000 barel/hari.

Irak justru sebaliknya. Mereka menaikkan produksi dalam beberapa bulan terakhir. Negeri 1001 Malam ini justru memproduksi minyak sebanyak 4,8 juta barel/hari dari kuota 4,51 juta barel/hari.

Pun dengan Nigeria yang memproduksi minyak sebanyak 1,84 juta barel/hari, jauh di atas target 1,68 juta barel/hari.

Karena limpahan minyak ini, maka harga minyak dunia di pasaran menjadi terjun bebas.




Fokus pada Segmen Ritel, Bank Mega Syariah Perluas Jangkauan Nasabah untuk Halal Lifestyle

Sebelumnya

Direksi Minimarket di Malaysia Didakwa Menghina Agama karena Menjual Kaus Kaki Bertuliskan “Allah”

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News