Bullying/Net
Bullying/Net
KOMENTAR

7. Terpapar kekerasan sejak dini
Anak-anak yang terlibat dalam intimidasi fisik sering mengalami kekerasan sejak usia muda. Hal ini dapat mencakup interaksi antara anggota keluarga atau bahkan acara TV dan video game yang kasar dan agresif.

"Banyak pelaku intimidasi melihat kekerasan dengan cara yang positif, seperti bentuk hiburan atau cara yang baik untuk memenuhi kebutuhan," jelas Hafeez.

Dia menambahkan bahwa banyak anak yang menggertak mungkin juga tumbuh dengan orang tua yang menggunakan disiplin fisik yang keras.

"Orang tua yang menggunakan hukuman fisik atau mereka yang menanamkan konsekuensi yang membatasi kekerasan dapat membesarkan anak-anak untuk menggertak orang lain," sambungnya.

8. Hubungan orangtua yang sulit
Perilaku bullying juga dapat tumbuh pada anak dari keluarga yang tidak memiliki latarbelakang yang buruk. Hal ini terutama disebabkan oleh hubungan orangtua yang tidak sehat.

"Pelaku bullying sering kurang hangat, perhatian, dan melibatkan orang tua," kata Patel. Kadang-kadang ha ini muncul karena orang tua tidak memperhatikan anak-anak mereka dan minat mereka.

Atau bisa juga karena anak tersebut tumbuh di keluarga dengan orangtua tunggal yang terlalu banyak bekerja dan kelelahan untuk bercengkrama dengan sang anak.

"Orang tua dari pelaku intimidasi mungkin juga sangat kompetitif dan menempatkan tuntutan yang tidak masuk akal pada anak-anak mereka untuk menjadi lebih unggul daripada anak-anak lain, baik secara akademis, sosial, atletik," tambah Patel.

9. Punya masalah dengan emosi
Bullying bisa menjadi salah satu bentuk "eksperimen" anak ketika tumbuh. Hal ini terutama berkaitan dengan keterampilan bahasa dan pemecahan masalah sosial.

"Dalam menanggapi konflik, mereka lebih mengandalkan perilaku agresif daripada perilaku prososial, seperti kerja sama verbal dan pemecahan masalah," kata Symington.

Anak-anak yang melakukan bullying mengalami masalah dalam mengatur amarah dan emosi.

10. Disiplin yang tidak konsisten
Tidak sedikit anak yang melakukan bullying kurang mendapatkan disiplin yang konsisten di rumah. Mereka mungkin memiliki orang tua yang gagal menetapkan aturan.

"Ketika anak-anak diberikan beberapa peraturan dan sedikit panduan, mereka mungkin mencoba untuk mengendalikan teman sebayanya. Orang tua yang permisif tidak menetapkan batas, dan mereka sering membuat anak merasa berhak," jelas Hafeez.

"Anehnya, anak-anak ingin diberi aturan dan struktur dan merasa seperti orangtua peduli ketika mereka datang dan pergi," tutupnya.




Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Sebelumnya

Anak Slow Response Saat Diperintah, Ayah Bunda ‘Berkaca’ Dulu Sebelum Marah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting