KOMENTAR

SIAPA sangka kalau di jaman dulu kala, ada perempuan cantik yang begitu jenius dengan penelitiannya terhadap program komputer dan menjadi penemu komputer mekanika pertama dunia.

Orang mengenalnya sebagai  Augusta Ada King. Terlahir dengan nama  Augusta Ada Byron di London, pada 10 Desember 1815. Belakangan orang mengenalnya sebagai Ada Lovelace.

Ada tak pernah bertemu ayahnya yang telah bercerai dari ibunya sejak ia bayi. Ayahnya, Lord Byron (ada yang menyebutnya George Gordon Byron), adalah seorang penyair terkenal di masa itu, yang meninggalkan Inggris dan pergi ke Yunani hingga akhir hayatnya.

Sejak kecil Ada  sangat menyukai Matematika. Ibu dan neneknya membiasakan Ada untuk lebih sering menggunakan otak kirinya dan itu terkait erat dengan kesukaannya pada Matematika. Augustus De Morgan, salah seorang guru Ada menyarankan agar Ada fokus pada bidang tersebut karena ia melihat  ada bakat istimewa dalam diri Ada.

Walau pada masa kecil ia sering sakit-sakitnya, Ada ternyata menjadi anak yang jenius dan mampu menguasai bidang Matematika.

Ada begitu tertarik pada mesin analitikal karya Babbage, Different Engine.  Babbage adalah matematikawan Inggris. Babbage juga sangat terkesan dengan kejeniusan Ada. Keduanya kemudian bekerja sama. Ada kemudian berhasil menerjemahkan artikel matematikawan Italia, Luigi Menabrea mengenai mesin.

Kajian tentang algoiritma inilah yang kemudian membawanya pada program komputer pertama di dunia. Karyanya menjadi penting dalam perkembangan awal komputer.

Semasa hidupnya Ada mampu meraih gelar The Honourable Ada Augusta Byron  10 Desember 1815 – 8 Juli 1835 serta  The Right Honourable The Lady King pada  8 Juli 1835 – 1838. Bahkan pada  1838 hingga 1852 ia mendapat julukan The Right Honourable The Countess of Lovelace.

Sayangnya, dunia harus kehilangan perempuan cerdas ini akibat kanker rahim yang dialaminya di usia muda. Ada wafat pada 27 November 1852 di usia 36 tahun. Sebagai tanda penghormatan atas jasanya, Departemen Pertahanan Amerika menamakan bahasa pemrogaman komputernya dengan nama ‘Ada’.  Serta diselenggrakannya kompetisi  ‘Ada Lovelace Day’.




Masnu’ah, Pahlawan Ketidakadilan Gender di Pesisir Demak

Sebelumnya

Bangkit dari Titik Terendah, Sri Mulyani Ingat Pesan Ibu untuk Berpegang Teguh pada 3 Hal Ini

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women