KOMENTAR

KEPERGIAN Sutopo Purwo Nugroho menghadap Sang Pencipta (Minggu, 07 Juli 2019) meninggalkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Sosok Sutopo sering muncul di media setelah gempa yang terjadi di Palu, Donggala, dan Sigi. Kesigapannya menjawab pertanyaan awak media terkait jumlah korban dan hal-hal yang terkait bencana tersebut diapresiasi banyak pihak.

Faktanya, Sutopo yang merupakan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah penyintas kanker paru stadium 4B.

Berbicara tentang kanker paru, penyakit mematikan ini terjadi akibat adanya pertumbuhan sel tidak normal di paru-paru. Penyakit ini biasanya menyerang pria berusia 40 tahun ke atas, meski tak menutup kemungkinan untuk terjadi pada wanita dan segala golongan usia.

Sama dengan kanker jenis lain, kanker paru tergolong sulit diobati tanpa adanya deteksi dini. Namun demikian, penyakit ini masih bisa dicegah dan lajunya bisa diperlambat. Salah satu cara yang bisa diterapkan untuk hal tersebut adalah mengonsumsi buah-buahan berikut ini seperti yang dirangkum dari berbagai sumber :

1. Pir

Pir mengandung phytochemical yang disebut phloretin. Senyawa tersebut diduga memiliki sifat anti-tumor. Dalam penelitian terbaru dengan mengamati sel-sel kanker paru, phloretin secara nyata menginduksi kematian sel terprogram (apoptosis) pada sel-sel kanker tersebut. Para peneliti merasa bahwa phloretin dalam pir dapat digunakan sebagai tambahan dalam pengobatan kanker paru suatu hari nanti.

Pada penelitian lain, phloretin tidak hanya memainkan peran tersebut tapi juga meningkatkan efek antikanker cisplatin―obat kemoterapi umum yang digunakan untuk orang dengan kanker paru-paru.

2. Teh hijau

Tidak hanya disebut memiliki peran dalam mencegah perkembangan kanker paru, teh hijau juga disebut bermanfaat untuk mereka yang sudah hidup dengan penyakit mematikan ini.

 

Teh hijau bisa memiliki manfaat tersebut karena mengandung theaflavin dan epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang memiliki efek lebih besar dibanding obat kemoterapi (cisplatin).

3. Jahe

Jahe dapat membantu mengatasi mual akibat kemoterapi. Di samping itu, rempah ini juga diyakini memberikan manfaat yang besar bagi mereka yang hidup sebagai penyitas kanker paru.

Jahe mengandung senyawa 6-shogaol yang dapat membantu mencegah perkembangan kanker paru-paru. Dalam penelitian menggunakan hewan, jahe disebut dapat mengurangi risiko metastasis penyakit mematikan ini.

4. Buah beri

Jenis buah beri seperti blueberryraspberryblackberry, dan cranberry mengandung senyawa yang dikenal sebagai anthocyanidins―salah satu bentuk anthocyanidin yang dikenal sebagai delphinidin.

Pola makan tinggi delphinidin dituding dapat menghambat pertumbuhan tumor, membatasi kemampuan tumor membuat pembuluh darah baru (angiogenesis), dan kematian sel yang diinduksi (apoptosis) di antara sel-sel kanker.

5. Wortel

Wortel adalah sumber phytochemical yang dikenal sebagai asam klorogenik. Zat ini diduga dapat mengganggu jalur sinyal pada kanker paru, yang akhirnya turut mencegah terjadinya proses angiogenesis. Ini adalah proses tumbuhnya pembuluh darah baru yang memasok “kehidupan” ke dalam sel tumor penyebab kanker.

 

6. Tiram

Tiram kaya akan kandungan zink. Mineral tersebut tidak hanya memiliki peran langsung dalam memerangi kanker paru-paru, tetapi juga dapat merangsang efek obat kemoterapi ynag disebut taxotere (docetaxel).

7. Kunyit

Kunyit mengandung senyawa yang disebut curcumin. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa senyawa tersebut dapat menghambat kemampuan invasif sel kanker paru-paru.




Kemenkes Sosialisasikan Pertolongan Pertama pada Pasien Demam Berdarah

Sebelumnya

Benarkah Cuaca Panas Ekstrem Berbahaya Bagi Penderita Diabetes?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health