Ibu Mufidah Jusuf Kalla saat menghadiri acara HUT-25 Paguyuban Istri Pensiunan, Warakawuri, dan Pensiunan Karyawati Perum BULOG  (Foto: Sarwono)
Ibu Mufidah Jusuf Kalla saat menghadiri acara HUT-25 Paguyuban Istri Pensiunan, Warakawuri, dan Pensiunan Karyawati Perum BULOG (Foto: Sarwono)
KOMENTAR

MENJALANI hari tua tentulah kita menginginkan kehidupan yang damai dan tenang. Namun demikian, bukan berarti kita tidak bisa mengisi hari-hari tersebut dengan aktivitas bermanfaat yang membuat kita tetap bugar, berdaya, dan bersemangat.

Paguyuban Istri Pensiunan, Warakawuri, dan Pensiunan Karyawati Perum BULOG merupakan sebuah wadah penuh inspirasi bagi para anggotanya. Adapun tujuan utama dari paguyuban ini adalah untuk menjalin silaturahim dan mengisi hari tua dengan kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan paguyuban diadakan setiap bulan di gedung Bulog berupa arisan, talkshow, dan pengajian. Tidak ketinggalan pula latihan kesenian yang menjadi sarana menyalurkan hobi.

Bagi para anggota Muslimah, paguyuban membentuk tiga kelompok khatmil Qur’an dan tahsin Qur’an untuk memperbaiki dan melancarkan bacaan tajwid. Rencananya, paguyuban juga akan membentuk kelompok tahfiz untuk hafalan ayat. Dengan adanya program ini, paguyuban berusaha agar para anggotanya dapat menjadi seorang Muslim yang lebih dekat dengan Sang Khalik melalui bacaan Qur’an yang baik dan benar. Program ini menjadi satu bukti bahwa belajar memang tidak mengenal usia. Dan alhamdulillah, mereka sudah berberapa kali menyelesaikan khatam Qur’an.

 

‘Warna-warni’ paguyuban bertambah meriah dengan hadirnya kegiatan kesenian seperti paduan suara dan kulintang. Vokal grup dan para pemain kulintang kerap tampil di berbagai event di berbagai daerah. Mereka sering diundang untuk memeriahkan acara-acara Bulog Divisi Regional seluruh Indonesia.

 

Berbicara tentang kegiatan sosial, paguyuban ini sangat mempedulikan para anggotanya dengan mengunjungi mereka yang sedang sakit. Pengurus berkunjung untuk memberikan bantuan dan bingkisan kepada anggota yang sakit. Hebatnya, tak hanya dalam lingkup internal, kepedulian sosial paguyuban juga ditunjukkan kepada para korban bencana di berbagai daerah. Di tahun 2018 lalu misalnya, paguyuban menyumbang bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Lombok, Palu, Garut, dan Banten.

Menurut Andi Nilawati Chaeruddin, Ketua Paguyuban Istri Pensiunan, Warakawuri, dan Pensiunan Karyawati Perum BULOG, beragam aktivitas paguyuban membuat para anggota dapat mengisi hari-hari dengan lebih bersemangat seta lebih sehat lahir dan batin.

Untuk menjaga kondisi emosi agar tetap positif di hari tua, paguyuban rutin mengundang psikolog untuk memberi motivasi. Tujuannya tentu saja agar para anggota selalu bersemangat mengisi hari tua. Tak hanya kesehatan ruhani, di setiap pertemuan juga hadir dokter yang memberi pengetahuan kesehatan yang berkaitan dengan usia tua. Bagaimana menghindari stroke dan penyakit jantung, bagaimana menjaga kesehatan gigi dan nutrisi seimbang, serta banyak topik lainnya.

 

Agar kehidupan para pensiunan dan istri pensiunan selalu cerah dan ceria, kegiatan seputar beauty dan fashion juga menjadi agenda paguyuban. Ini menjadi satu bentuk kepedulian pada penampilan anggun para anggota. Pengurus pernah mengundang model papan atas era 80-an Enny Sukamto untuk memberikan tips padu-padan busana, kain, dan aksesoris. Paguyuban juga bekerja sama dengan salah satu makeup brand untuk pengetahuan seputar tren tata rias terkini sekaligus mencari tahu tata rias seperti apa yang sesuai dengan para anggota.

Tidak hanya kegiatan rutin di gedung Bulog, paguyuban juga memiliki agenda rutin perjalanan wisata setiap tahun yang diikuti antusias oleh para anggota. Tentu saja, banyak kisah lucu yang biasa terjadi yang selalu memunculkan gelak tawa dan menambah kedekatan para anggota paguyuban.

 

Pada 23 April 2019, Paguyuban Istri Pensiunan, Warakawuri, dan Pensiunan Karyawati Perum BULOG merayakan HUT ke-25 di Auditorium Oryza Gedung Bulog, Jakarta. Hadir pada acara ini, Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla selaku pelindung paguyuban serta para istri mantan Kepala Bulog lain seperti Ibrahim Hasan dan Rahardi Ramelan.

Menurut Ketua Panitia, Gia Arifin Hidayat, dalam acara tersebut, para anggota paguyuban memperlihatkan talenta mereka, terutama di bidang seni. Ada paduan suara dan operet bertajuk “Umur Hanyalah Permainan Belaka” yang mengisahkan 25 tahun perjalanan paguyuban, juga fashion show yang menampilkan keindahan kain tradisional asal ranah Minang.

Semoga kebersamaan para anggota paguyuban dapat terjalin harmonis dan menghasilkan pribadi yang semakin berkualitas di hari tua.




Pengabdian Masyarakat Prodi Psikologi Universitas Binawan: Gelar Skrining dan Edukasi Kesehatan Mental Remaja di MA As-Syafi’iyah 01 Jakarta

Sebelumnya

“Reparasi” Pakaian Mengurangi Limbah Fesyen di Fashion Revolution Week Sejauh Mata Memandang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E