KOMENTAR

PEMERINTAH Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur kembali menggelar Festival Hadrah Pelajar Nasional. Seperti biasa, festival ini diikuti ratusan peserta dari berbagai kota di Indonesia.

Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, setidaknya 89 grup pelajar dari 20 daerah di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) unjuk kebolehan memainkan seni bernuansa islami tersebut.

Selain itu, festival ini juga diisi oleh penampilan belasan mahasiswa manca negara.

Festival hadrah dibuka hari Jumat kemarin (17/5) dengan tarian Kuntulan Rodat Ya Jamaliha diiringi rebana yang dilanjutkan dengan pemukulan rebana secara serentak dipimpin Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko serta anggota Forum Pimpinan Daerah (Forpimda).

Bupati Anas menjelaskan, festival ini adalah panggung yang dapat digunakan anak-anak pecinta kesenian islami untuk mengekspresikan karya mereka. Kesenian hadrah ini banyak tumbuh di Banyuwangi seiring dengan banyaknya santri yang ada di Banyuwangi.

“Festival ini akan menjadi media untuk merajut silahturahmi dan konsolidasi antar pelajar dan santri dari seluruh nusantara. Sekaligus, lewat festival hadrah dan sholawat ini kami ingin mengirim pesan tentang budaya Islam di Indonesia yang santun, toleran, dan inklusif, dan yang tentunya cinta damai,” uajr Bupati Anas.

Tak hanya itu, lanjut Anas, festival ini juga  sekaligus sebagai cara untuk mengenalkan berbagai bacaan shalawat yang biasa ditemui di pesisir Jawa, Bali dan daerah lain.

“Nah varian-varian sholawat itu akan ditampilkan oleh peserta lomba di sini, sehingga akan memperkaya pengetahuan para pelajar dan santri,” masih katanya.

Festival hadrah yang digelar di Taman Blambangan ini berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu, 17 dan 18 Mei 2019.




Menyikapi Toxic People Sesuai Anjuran Al-Qur’an

Sebelumnya

Ketika Maksiat dan Dosa Menjauhkan Kita dari Qiyamul Lail

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur