KOMENTAR

BUKAN hanya hilangnya percaya diri sebab penampilan Anda yang menjadi kurang menarik, tapi kegemukan juga bisa berdampak obesitas dan penebalan jantung.

Kegemukan terkait erat dengan obesitas, sebuah kondisi dimana terjadi penumpukan lemak pada tubuh di luar batas wajar. Menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia, indeks massa tubuh (BMI) di atas 30 sudah masuk dalam kategori tersebut. Obesitas merupakan salah satu keadaan yang harus diwaspadai. Pada keadaan obesitas, terjadi kenaikan volume darah dalam tubuh dan curah jantung kardiak output sehingga kerja jantung juga meningkat. Akibat obesitas, terjadi perubahan fungsi jantung dalam melakukan pompa jantung atau dalam pengisian jantung.

Waspadalah ketika Anda merasa pola makan tidak terkontrol kemudian Anda merasa cepat lelah, sesak napas, dan dada terasa berat.

Penderita obesitas kebanyakan dialami oleh perempuan dan setiap tahunnya terus meningkat. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, angka prevalensi obesitas di Indonesia sebesar 32,9% untuk perempuan dan 19,7% untuk laki-laki.  “Terjadi peningkatan 17,5% dibandingkan pada tahun 2010,” ujar Dr, dr. Ismoyo Sunu, SpJP(K), FIHA, FasCC. Obesitas akan mengganggu kerja jantung. Sebagaimana kita ketahui bahwa hingga saat ini penyakit jantung masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia di mana setiap tahunnya terjadi 17,5 juta kematian. “Untuk menekan angka tersebut, diharapkan masyarakat aktif mengambil bagian dalam menjaga kesehatan jantung. Kenali faktor resiko penyakit jantung dan mengontrol tekanan darah dan berat badan.

Mengenali faktor resiko penyakit jantung selain dengan pola makan yang teratur dan menjaga berat badan, juga dianjurkan agar mengonsumsi makanan bergizi yang seimbang, perbanyak konsumsi susu rendah lemak, ikan laut yang kaya asam lemak omega-3, buah, dan sayur.

“Yang paling sering dikeluhkan itu adalah masalah di organ jantung, paru-paru, jaringan otot. Perlu pemeriksaan yang menyeluruh. Sesak napas akibat jantung kan bisa karena akibat penyakit darah tinggi yang tidak terkontrol dengan baik,” ujar Dr, Ario. “Dengan mengelola masalah obesitas, diharapkan dapat mencegah kasus kematian mendadak akibat jantung. Keluarga, teman, dan orang-orang terdekat diharapkan dapat mendukung mereka yang obesitas untuk mengubah gaya hidup dan menjalankan program penurunan berat badan yang sesuai.” 




Kemenkes Sosialisasikan Pertolongan Pertama pada Pasien Demam Berdarah

Sebelumnya

Benarkah Cuaca Panas Ekstrem Berbahaya Bagi Penderita Diabetes?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health