KOMENTAR

F: Kegiatan apa saja yang dilakukan di Rumah Inspirasi Chicha Koeswoyo?

CK: Rumah inspirasi adalah rumah yang ditujukan sebagai tempat berkreasi anak-anak, rumah tempat pendampingan ibu untuk memberi pola asuh anak yang baik, dan rumah tempat menggembleng untuk memiliki sumber daya diri yang baik.

Beragam kegiatan dilakukan di rumah inspirasi, salah satunya adalah storytelling, sebuah teknik membuat konten digital yang sedang nge-hits di kalangan anak-anak milenial. Bertujuan agar mereka mempunyai kegiatan yang positif. Saya ingin sekali turun berbagi ilmu dan meng-educate mereka supaya menjadi masyarakat yang lebih mandiri, bukan yang hanya pasrah atau sensitif dan mudah tersulut emosi.

F: Mengusung tagline “Dulu penyanyi cilik, sekarang peduli anak dan perempuan” apa yang ingin Ibu sampaikan?

CK: Saya tidak terlalu berpikir komisi berapa yang akan saya duduki ketika nanti saya terpilih, saya lebih berpikir mengenai pengabdian. Dan saya ingin mengabdi dari hal yang terdekat dari kehidupan saya. Memang sejak dulu saya sangat dekat dengan anak-anak. Tetapi jika saya boleh memilih, saya ingin di komisi VIII, bergerak di bidang perempuan dan anak-anak.

Bagi saya, perempuan memegang peranan sangat penting. Kenapa? Karena dari sanalah terlahir generasi-generasi bangsa yang hebat. Kalau ibu tidak mempunyai bekal yang kuat, ibarat sebuah kapal, pasti akan goyah. Apalagi bila si ibu tidak mempunyai ilmu dalam membesarkan dan mendidik anak, apa jadinya bangsa ini. Maka dari itu rumah inspirasi mengadakan pelatihan parenting yang bertujuan membekali kaum ibu, karena ibu merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya.

F: Selama blusukan ke warga, kasus apa yang sering ditemui?

CK: Di Dapil Saya, Jakarta Timur, saya menemui banyak sekali anak-anak yang lebih memilih mencari uang ketimbang bersekolah. Hal ini yang masih saya dan tim cari apa alasannya. Dan banyak anak-anak perempuan yang menikah dan memiliki anak di usia dini. Untuk wilayah DKI, Jakarta Timur merupakan wilayah tertinggi angka balita kurang gizi. Hal-hal tersebut menjadi PR buat saya dan harus saya perhatikan. Memang harus ada yang peduli. DPRD dan DPR RI harus bersinergi membangun dapil masing-masing karena itu memang tugas wakil rakyat.

F: Tentang kiprah perempuan di legislatif, apakah sudah terwakilkan?

CK: Belum. Saat ini masih hanya sekedar “memenuhi kuota”. Itulah yang bertabrakan dengan diri saya. Kaum perempuan yang terjun ke dunia politik jangan hanya sebagai ‘orang-orangan sawah’. Kita sebagai perempuan harus bermartabat dan bermanfaat untuk orang lain.

F: Apa pesan-pesan Ibu untuk generasi muda?

CK: Carilah jati diri kalian sampai kemanapun, selalu santun, mau belajar dari yang sudah berpengalaman. Jangan egois, harus mau peduli bahwa dalam hidup itu kita butuh sesama. Yang terpenting adalah jangan golput, karena nasib bangsa ada di tangan kalian.

Istri dari Andi Indra Kesuma, serta ibu dari Andi Rahmat Aqil Kesuma (Abi) dan Andi Kinaya Putri (Naya) ini memang benar-benar dekat dan melekat di hati masyarakat. Terbukti dari setiap ia menyapa masyarakat, tidak ada satupun yang tidak mengenalnya sosoknya, bahkan mereka fasih mendendangkan lagu-lagunya.

Selama puluhan tahun berada dalam zona nyaman, Chicha merasa terpanggil dan tergerak untuk menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama. Usia yang sudah menginjak kepala lima tidak lantas mengurangi semangatnya untuk terus belajar dan menebar aura positif. Di sela kesibukannya menemui dan menyapa warga, Chicha tidak pernah melupakan kewajibannya sebagai seorang muslim.




Indonesia Siapkan Gender Budget sebagai Tindak Lanjut Agenda CSW-68 New York tentang Pemberdayaan Perempuan & Pengentasan Kemiskinan

Sebelumnya

Nuzul Quran Masjid Al Hidayah: Quran dan Ibu sebagai Petunjuk Awal dan Madrasah Pertama Anak

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women