KOMENTAR

FARHID Ahmed (59), seorang jemaah masjid Al Noor, Christchurch selamat dalam aksi penembakan brutal yang terjadi pada Jumat (15/03/19) lalu. Farhid yang berkursi roda sedang melaksanakan shalat di ruangan kecil yang berada dekat ruang ibadah utama. Dalam tragedi tersebut, Farhid kehilangan sang istri bernama Husna.

Sebanyak 50 orang meninggal dunia dalam penembakan yang dilakukan Brenton Tarrant (28), warga negara Australia yang menganut paham white supremacy. Aksi Brenton dan dua rekannya sontak disebut sebagai aksi terorisme oleh Perdana Menteri New Zealand Jacinda Ardern.

“Saat kejadian, ada dua hal yang ada terlintas di benak saya. Bahwa sedang terjadi penembakan dan hari itu akan menjadi hari terakhir saya hidup di dunia,” ujar Farhid saat diwawancarai Reuters.

Pernyataan tersebut tidak mengherankan mengingat kondisi Farhid yang menggunakan kursi roda. Ia menggunakan kursi roda sejak kakinya tertabrak mobil dalam sebuah kecelakaan. Kondisi tersebut tentu saja menyulitkannya untuk kabur dari lokasi kejadian.

Tapi Allah berkehendak lain. Penembak tidak masuk ke ruangan kecil tempat Farhid dan temannya berada. Ia pun memiliki kesempatan untuk keluar masjid dan bersembunyi di belakang mobil, sebelum kemudian menjauh lagi ke belakang bangunan masjid. Sampai berakhir penembakan, ia belum mengetahui bahwa istri tercintanya menjadi korban.

Marahkah Farhid?

Farhid menunjukkan karakter seorang muslim sejati. Ia mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan apa yang dilakukan si pelaku, bahwa si pelaku telah mengambil keputusan yang salah dan jalan yang salah. Tapi, menurut Farhid, ia ingin memercayai bahwa si pelaku sebenarnya memiliki potensi yang besar dalam hatinya (untuk bisa berbuat kebaikan).

Itulah mengapa Farhid kemudian mengutarakan keinginannya untuk bertemu pelaku. Ia ingin memeluk si pelaku dan mengatakan bahwa ia tidak membenci si pelaku. “Dan saya sudah memaafkannya.” (F/ sumber: Reuters)




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News