KH Ma\'ruf Amin saat membesuk Ust. Arifin Ilham di RSCM beberapa waktu lalu.
KH Ma\'ruf Amin saat membesuk Ust. Arifin Ilham di RSCM beberapa waktu lalu.
KOMENTAR

BERITA mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono menderita sakit kanker darah sontak menyita perhatian rakyat Indonesia. Para tokoh politik, tokoh masyarakat, hingga para pesohor negeri ini bergantian menjenguk Ibu Ani di National University Hospital, Singapura. Tidak ketinggalan untaian doa yang selalu dituliskan para warganet untuk nenek empat cucu itu.

Dalam Islam, menjenguk orang sakit adalah salah satu kewajiban seorang muslim terhadap saudara sesama muslim. Karena itulah, kita hendaknya tidak menunda-nunda rencana menjenguk saudara yang sedang terbaring lemah.

Karena bersifat mulia, maka menjenguk orang sakit tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada adab yang harus diperhatikan oleh penjenguk. Apa saja adab tersebut?

Pertama, menanyakan keadaannya dan berkata-kata yang baik. Kita menanyakan keadaan orang yang sakit untuk mengakrabkan diri serta mengingatkannya bahwa banyak orang yang peduli dan mendoakan kesembuhannya. Jangan menceritakan hal-hal buruk yang dialami orang lain sehubungan dengan penyakit yang diderita.

Kedua, mendoakan orang yang sakit. Salah satu doa yang dianjurkan Rasul adalah “laa ba’sa thahuuran insyaa Allah” yang artinya “Tidak apa-apa, semoga sakitmu menghapuskan dosa-dosamu, insya Allah”.

Jangan sampai kehadiran kita menjenguk orang sakit hanya memberi ‘kegembiraan’ sesaat yang diisi canda dan gelak tawa dengan dalih menghibur si sakit. Doa yang kita panjatkan dengan penuh keikhlasan insya Allah akan diamini oleh malaikat.

Ketiga, membukakan mata hati orang yang sakit tentang begitu luasnya rahmat Allah. Ini dimaksudkan agar ia tidak berputus asa untuk bisa sembuh dari penyakitnya. Terlebih lagi jika penyakit yang diderita tergolong penyakit berat yang proses penyembuhannya sangat kompleks dan memerlukan waktu yang panjang atau yang penyakitnya sulit disembuhkan.

Keempat, duduk di dekat kepala orang yang sakit. Posisi ini akan lebih memudahkan kita untuk bercakap-cakap dengannya, meletakkan tangan kita di kening atau tangannya sebagai tanda kasih sayang kita yang insya Allah dapat meringankan rasa sakitnya, juga memudahkan jika kita ingin merukyahnya.

Kelima, mengulangi kunjungan kita jika diinginkan oleh orang yang sakit. Jika kehadiran kita dapat menjadi penambah semangatnya, usahakanlah untuk bisa datang menjenguk lagi jika diminta. Ingatlah untuk menjenguk pada jam-jam yang tidak mengganggu waktu istirahatnya.

 

 

Sebagai muslim yang baik, kita hendaknya mengamini hadits Rasulullah, “Barangsiapa menjenguk orang yang sedang sakit, dia senantiasa berada pada kebun (khurfah) di surga, hingga dia kembali ke rumahnya.” (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi)

Satu hal yang harus diingat bahwa tujuan kita menjenguk orang yang sedang sakit adalah untuk membahagiakannya dan menjauhkannya dari rasa terpuruk akibat penyakit yang diderita. Jika ia masuk di ruang ICU atau ruang perawatan steril yang tidak boleh dimasuki banyak orang, tak perlu memaksakan diri untuk melihatnya. Tetaplah mendoakannya dan cukuplah keluarga si pasien mengetahui niat baik kita untuk menjenguk.




Ketika Maksiat dan Dosa Menjauhkan Kita dari Qiyamul Lail

Sebelumnya

Karena Rasulullah Tak Pernah Melupakan Kebaikan Orang Lain

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur