KOMENTAR

GAYA kepengasuhan orangtua di berbagai belahan dunia menyimpan cerita unik masing-masing. Setiap negara punya gaya sendiri yang mencerminkan karakter masa depan generasi penerusnya. Seperti apa gaya kepengasuhan orangtua di mancanegara? Berikut 5 di antaranya.

1. Jepang

Orangtua di Jepang melatih anak-anak untuk mandiri. Misalnya, mereka kerap diminta untuk mengambil pesanan orangtua di toko roti atau toko kelontong. Orangtua juga membiasakan anak-anak untuk naik moda transportasi umum tanpa ditemani.

Bagi orangtua, amat penting mengajarkan keterampilan hidup sejak dini terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Tak heran jika anak-anak Jepang tumbuh menjadi manusia berkepribadian independen.

2. Perancis

Orangtua di Perancis percaya pentingnya makan dengan perlahan dan menikmati makanan. Karena itu mereka ingin anak-anak belajar makan dengan perlahan sejak usia dini. Di Perancis, akan sulit menemukan anak yang makan dengan terburu-buru atau ingin menjadi juara 1 lomba makan.

Untuk mendukung anak menikmati makanan, sekolah-sekolah di Perancis memberi waktu panjang untuk istirahat makan siang yang langsung dilanjutkan dengan waktu bermain. Waktu makan siang dianggap sebagai kesempatan untuk bersosialisasi, bermain, sekaligus mencicipi makanan-makanan baru. Anak-anak diberi waktu lebih dari 30 menit hanya untuk makan.

3. Norwegia

Di negara-negara Nordic seperti Norwegia, Swedia, dan Finlandia, orangtua membiasakan balita bahkan bayi tidur siang di luar rumah. Mereka percaya bahwa anak-anak lebih baik menghirup udara segar di luar rumah sekaligus dapat mengurangi risiko terkena flu akibat udara tidak sehat di dalam rumah. Sekalipun suhu udara sangat dingin, si kecil tetap ‘dibungkus’ dalam stroller dan dibiarkan tidur siang di luar rumah.

4. Finlandia

Di Finlandia, siswa SD mendapat 15 menit waktu istirahat setelah 45 menit waktu pelajaran. Menjadwalkan waktu istirahat yang lebih sering untuk bergerak dan bermain menjadi satu cara agar anak-anak dapat lebih fokus dalam pekerjaan mereka.

Dengan sistem pendidikan yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia, metode yang digunakan di sekolah-sekolah ini tentulah memiliki tujuan besar. Ya, memberikan waktu istirahat yang lebih sering dalam rutinitas harian mereka diharapkan dapat membantu para siswa untuk lebih tangguh dalam mengerjakan tugas-tugas mereka.

5. Swedia

Pada tahun 1979, Swedia menjadi negara pertama yang memberlakukan larangan bagi orangtua untuk memukul bokong anak mereka sebagai bagian dari hukuman fisik. Sejak itu, semakin banyak negara yang mengikuti langkah Swedia tersebut. Hingga pertengahan tahun 2018, tercatat ada 52 negara di dunia yang melarang orangtua menggunakan hukuman fisik dengan alasan untuk mendidik anak.

Generasi pertama di Swedia yang ‘terbebas’ dari hukuman fisik sekarang telah menjelma menjadi orangtua. Sangat menarik melihat bagaimana pengalaman indah masa kanak-kanak mereka diterapkan kepada anak-anak mereka.




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting