KOMENTAR

Kesadaran Dalam Berkarya

Tidak ada darah seni mengalir dari orangtua perempuan kelahiran Kalimantan Selatan, 1 November 1937 ini. Kemampuan menyanyi merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepadanya. Sang ayah, Tugeno Puspowidjojo, adalah seorang mantri kesehatan dan ibunya, Siti Mariam, seorang ibu rumah tangga. Mereka hidup apa adanya, bertahan melewati masa penjajahan Belanda hingga Jepang. Bagi pemeran Pei-Pei dalam film Apanya Dong ini, kesadaran adalah ruh dari setiap langkah yang diambil seorang manusia. Dengan kesadaran, fokus akan terjaga.“Apapun pangkatmu apapun kedudukanmu, apapun yang kamu miliki, kalau kesadaran itu tidak ada, kamu akan diombang-ambingkan oleh nafsu, oleh perbuatan yang tak terkendali.”

F: Bagaimana seorang Titiek Puspa melihat dunia seni budaya Indonesia sekarang?

TP: Seniman Indonesia itu luar biasa, baik seniman senior maupun kaum muda. Saya berharap pemerintah dapat memfasilitasi anak-anak muda dalam berkarya. Seharusnya ada yang namanya Teater Rakyat, Teater Anak atau semacamnya dengan harga tiket masuk yang terjangkau untuk rakyat kecil. Jadi, anak-anak seluruh Indonesia setiap hari Sabtu dan Minggu bisa menonton langsung karya-karya anak bangsa. Cerita-cerita legenda rakyat bisa ditampilkan dengan gaya kekinian yang menghibur tanpa menghilangkan sifat manusiawi, nasionalis, dan nilai-nilai Pancasila.

F: Bagaimana dengan para seniman muda masa kini?

TP: Pekerja seni masa kini, baik yang bergelut di seni musik maupun seni peran memiliki kesempatan yang terbuka lebar untuk bisa sukses. Kesuksesan yang tak hanya diraih di dalam negeri tapi juga bergaung ke seluruh dunia. Mereka harus menyadari hal itu agar bisa mengerahkan segenap kemampuan dalam mencipta.

F: Apa kiat agar seorang seniman dapat menghasilkan karya yang berkualitas secara artistik maupun filosofis?

TP: Pekerja seni harus mampu me-manage diri lahir batin dengan penuh kesadaran. Karena talenta yang dibarengi dengan sense dan dikerjakan dengan baik akan menghasilkan karya yang luar biasa. Semua kreativitas dikerjakan dengan sadar. Seseorang harus sadar dalam arti sadar bahwa Tuhan itu ada dan selalu mengawasi serta mencatat seluruh perbuatannya. Dengan demikian, dia akan takut untuk mengerjakan sesuatu yang buruk.

F: Apa nasihat Eyang Titiek bagi generasi muda Indonesia?

TP: Manfaatkan kesempatan yang datang dengan sebaik-baiknya. Apa yang bisa kau kerjakan saat ini ,kerjakan. Jangan menunda-nunda pekerjaan, karena waktu terus berjalan. Jangan menunda untuk berbuat kebaikan. Supaya kita tidak terlambat, apalagi kita sudah tertinggal jauh dari yang di luar sana. Amat sangat jauh. Hormat cinta dan doa saya untuk Anda semua. Damai Indonesiaku, Damai negeriku, damai Presidenku.




Masnu’ah, Pahlawan Ketidakadilan Gender di Pesisir Demak

Sebelumnya

Bangkit dari Titik Terendah, Sri Mulyani Ingat Pesan Ibu untuk Berpegang Teguh pada 3 Hal Ini

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women