KOMENTAR

Alhamdulillah, kepercayaan diri masyarakat Pesisir Selatan sekarang sudah lebih baik. Tadinya kami dianggap daerah yang tertinggal dan terpuruk, masyarakatnya pun malu kalau ditanya berasal dari mana. Mereka selalu bilang dari Padang. Sekarang mereka bangga mengatakan berasal dari Pesisir Selatan.

 

F: Apakah Ibu selalu mendukung setiap rencana yang Bapak jalankan?

LR: Tidak juga. Karena saya pikir perlu ada yang mengontrol. Bapak orangnya spontan, lagipula tidak semua ide berbagai pihak harus di “iyakan”. Karena kami punya rencana jangka pendek, menengah, dan panjang, semua harus didiskusikan dan dipikirkan dengan matang dampak ke depannya. Di situ saya berperan sebagai pemberi masukan dan mengingatkan hal tersebut kepada beliau dengan cara yang baik dan tepat. Sebagai Bupati harus punya nyali dan tegas. Keberanian seorang pemimpin sangat dibutuhkan bukan hanya dalam mengambil keputusan. Namun tegas bukan berarti kasar dalam bertutur kata, itu yang selalu saya ingatkan ke bapak.

 

F: Bagaimana Ibu menyikapi pro-kontra terhadap kepemimpinan Bapak?

LR: Saya selalu mengingatkan bapak, apapun yang kita lakukan tidak semua orang senang. Apalagi kalau, maaf, orangnya negatif, sebaik apapun yang kita lakukan tetap saja akan dinilai negatif. Karena orang melihat dengan hati, kalau hatinya negatif, yang keluar akan negatif. Tapi kalau orang tersebut sudah positif, yang negatif pun bisa jadi positif. Semua tergantung dari pola pikir dan pola pandang orang tersebut. Alhamdulillah Bapak itu pintar untuk berkomunikasi dan bernegosiasi dengan mereka.

 

F: Apa harapan Ibu untuk Pesisir Selatan?

LR: Saya berharap selama bapak menjabat semakin banyak perubahan ke arah yang lebih baik. Karena untuk memperbaiki semua masalah harus setahap demi setahap, perlu kerja keras dan kerja cerdas. Dengan niat yang baik dan konsistensi, insya Allah ada jalan. Dari seribu orang ada seribu pemikiran, jadi memang diperlukan seni berkomunikasi dengan agar makin banyak pihak sukarela mengikuti program kita. Kita harus berilmu, cerdas berkomunikasi, sabar, dan tidak mudah lelah menghadapi masalah yang ada.

 

Saya sangat bersyukur karena selama ini saya diberikan rezeki lebih dari Allah, pekerjaan yang bermanfaat, dan teman-teman yang baik. Saya sudah pernah merasakan keliling dunia saat saya menjadi pramugari, merasakan punya barang-barang bermerek, dan merasakan kenikmatan duniawi lainnya. Namun saat ini fokus utama saya adalah ingin bermanfaat untuk orang banyak. Seperti firman Allah, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang akan kau dustakan” (QS. Ar-Rahman).

 

F: Hal terberat apa yang pernah dialami saat mendampingi bapak sebagai Bupati?

LR: Menurut saya yang terberat itu di saat anak protes. Ketika kita sedang banyak pekerjaan urgent yang harus diselesaikan tetapi mereka mood-nya sedang tidak baik, itu yang berat menurut saya. Karena itu solusinya ketika mereka bisa saya ajak, akan saya ajak. Tetapi jika tidak bisa, saya akan benar-benar memanfaatkan quality time dengan mereka. Ketika sedang bersama-sama, handphone harus disimpan.

 

 

F: Dengan segudang aktivitas, bagaimana Ibu membagi waktu antara pekerjaan dan anak?

LR: Segala sesuatu itu kuncinya adalah izin dari suami. Jika suami mengizinkan, semua menjadi mudah. Kemudian jaga komunikasi dengan anak-anak serta berusaha melibatkan mereka agar mereka dapat memahami pekerjaan orang tua yang sibuk. Pernah mereka agak protes melihat kesibukan saya, tetapi begitu diajak terjun langsung, akhirnya anak-anak mengerti.

 

F: Apa alasan Ibu mengikuti pemilihan anggota dewan tahun depan?

LR: Saya kini lebih memahami manfaat politik. Untuk mengubah kondisi ke arah yang lebih baik, diperlukan power. Punya uang tapi tidak punya power, percuma. Dengan power tersebut, insya Allah langkah saya membantu masyarakat Pesisir Selatan akan jauh lebih mudah. Dengan pertimbangan tersebut, bismillah saya akan berjuang demi masyarakat Pesisir Selatan untuk menjadi perwakilan mereka di DPR RI. Suami mendukung langkah saya. Meskipun kami berbeda partai, tetapi tujuan kami sama, yaitu untuk membangun Pesisir Selatan menjadi lebih baik. Meskipun banyak orang pro-kontra dengan keputusan saya, semua dikembalikan ke pola pikir masing-masing.

 

Saya tipe orang yang tidak bisa berdiam diri melihat kekacauan yang terjadi. Karena banyak kejahatan dan kekacauan yang terjadi disebabkan karena diamnya orang baik. Saya terinspirasi oleh kata-kata Presiden Erdogan, “Kalau kita tidak mau terjun ke dunia politik, tempat itu akan ditempati oleh penjahat”.

 




Yousra, Aktris Sekaligus Aktivis kemanusiaan Peraih Penghargaan Golden Tanit di Beirut International Women Film Festival 2024

Sebelumnya

Sekilas tentang Muslim Women Australia: Merajut Asa, Merangkul Keberagaman

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women