KOMENTAR

SIAPA tak terpikat pesona Jepang? Sakura yang bermekaran di musim semi, pesta kembang api di musim panas, dedaunan memerah di musim gugur, dan salju di musim dingin menjadi daya tarik utama bagi para pelancong.

Dan tentu saja, harmonisasi tradisi kuno dan  budaya modern. Kekayaan tradisi kerajaan bersanding dengan teknologi canggih, fesyen, J-Pop, juga kuliner khas yang menjadi favorit warga dunia.

Keunikan Jepang membuat semakin banyak wisatawan dari berbagai belahan dunia datang ke sana. Tak terkecuali, para wisatawan muslim.

Wisata Syariah di Jepang

Tergoda dengan keindahan Jepang saya pun terbang menuju Osaka. Enam Jam mengangkasa, burung besi yang saya tumpangi mendarat mulus di Bandara Internasional Kansai yang megah. Saya masih merasa tak percaya bisa menjejakkan kaki di Jepang, negara yang menghias mimpi-mimpi masa kecil saya hingga dewasa.

Saya terpana melihat arsitektur bangunan bandara ini. Tak henti mengedarkan pandang menelisik apa saja fasiltas yang ditawarkan. Tiba-tiba mata saya tertuju pada tulisan Praying Room. Wah, surprise! Bisa menemukan ruang ibadah di negara yang mayoritas penduduknya bukan muslim adalah anugerah. Saya tak perlu repot mencari ruang kosong atau tanah lapang.

Letaknya tak jauh dari pintu masuk keberangkatan atau kedatangan di terminal 1 lantai 3. Musala ini buka 24 jam setiap hari. Musala ini bersih dan nyaman. Ruangan untuk laki-laki dan perempuan terpisah. Masing-masing ruang terhitung luas. erdapat rak sepatu, tempat wudhu, sarung dan mukena, Al-Qur’an bahkan beberapa buku Islami.

Usai salat, saya turun menuju stasiun terdekat untuk meneruskan perjalanan. Saya melewati deretan restoran, ternyata ada yang berserti kasi halal. Aroma wangi udon menguar, membuat perut lapar. Saya memutuskan mampir di restoran Za Udon di Terminal 1 2F lantai 1. Menurut informasi, restoran ini sudah mendapatkan serti kasi halal dari Malaysian Halal Consultation & Training tahun 2013.

Berbagai fasilitas tersebut mengakomodasi melonjaknya kunjungan wisatawan muslim ke negara Jepang. Dari data yang dilansir Crescentrating.com, lembaga rating yang berpusat di Singapura, pada 2013 Jepang dikunjungi lebih dari 300 ribu wisatawan muslim, mayoritas berasal dari Indonesia, Malaysia dan Singapura. Jumlah wisatawan Indonesia ke Jepang terus meningkat seiring pemberlakuan bebas visa bagi pemegang e-passport per tahun 2015.

Sambutan terhadap wisatawan muslim diwujudkan pemerintah Jepang dengan pembangunan ruang salat di bandara internasional serta memperbaiki sarana dan prasarana masjid. Pemerintah pun sangat memperhatikan penyediaan makanan halal.

Tak hanya diperuntukkan bagi wisatawan, makanan halal juga mulai tersaji di berbagai universitas di Jepang untuk disantap para mahasiswa muslim.

Kampanye Ramah Muslim

Pemerintah Jepang serius untuk menjadikan Jepang sebagai destinasi wisata syariah. Pemerintah bekerja sama dengan sejumlah lembaga seperti Ryomo Muslim Inbound Development Council (Majelis Muslim), Made in Japan Halal Support Committee, Japan Halal Foundation (JHF). Pemerintah juga menggaet perusahaan ternama seperti Samurai Travel, Halal Gourment Japan, Laox, dan Sekai Kafe untuk menggelar program kampanye “Muslim Welcome” dalam penyediaan makanan halal.

Demi meyakinkan wisatawan muslim asal Indonesia, konsorsium Jepang mengundang Japan Halal Tour Center pada tahun 2016. Tujuan kunjungan konsorsium Indonesia ini untuk memastikan kesiapan fasilitas ramah muslim dan kuliner halal di tempat wisata maupun hotel. Sebelumnya, di tahun 2014, digelar seminar dan expo Japan Halal Summit yang dihadiri 20 negara dan diikuti 400 pengusaha Jepang di bidang produk makanan, minuman, dan farmasi halal.

Dalam forum itu, Menteri Pariwisata Jepang mendeklarasikan negaranya sebagai Pusat Produk Halal Dunia. Setahun setelah seminar, Tokyo menjadi tuan rumah pertemuan Forum Ekonomi Yayasan Dunia Islam yang mendukung industri makanan halal di Jepang.

Terbukanya Peluang Bisnis

Kebijakan pemerintah Jepang mempopulerkan pariwisata halal menciptakan peluang bisnis bagi perusahaan lokal. Sejumlah perusahaan di bidang kuliner, perhotelan, property, penerbangan, start up, karaoke, dan travel mulai menerapkan prinsip syariah.

TFK Corporation, misalnya. Perusahan di bidang katering penerbangan ini menangkap peluang bisnis dengan mendaftarkan serti kasi halal untuk dapurnya. Menurut informasi dari japantoday.com, TFK Corporation dilaporkan menghabiskan sekitar 60 juta yen untuk memperluas tempat Bandara Udara Internasional Narita dan membeli peralatan baru untuk memenuhi permintaan makanan halal.

Beberapa agen perjalanan juga telah mulai menawarkan program khusus bagi wisatawan muslim. Bahkan perusahaan start-up bernama Travelience menawarkan satu hari tur keliling Tokyo khusus wisatawan muslim.

Dua maskapai besar Jepang, yaitu Japan Airlines (JAL) dan All Nippon Airways (ANA) turut berpartisipasi menyediakan menu halal. Sejak Juni 2016, JAL menyediakan menu makanan berserti kat halal pada seluruh penerbangan internasional dari Jepang, termasuk ke Jakarta dan Kuala Lumpur.

JAL mendapat serti kat halal dari Japan Islamic Trust (JIC). Sementara ANA menggenggam serti kat halal sejak Januari 2014, bermitra dengan Brahim Holdings Berhad, pemasok terbesar masakan halal di dunia yang berbasis di Malaysia.

Tak hanya seputar travel dan kuliner, industri busana muslim pun menggeliat di negara ini. Sejumlah disainer Jepang menampilkan koleksi busana muslim mereka di berbagai event internasional, salah satunya di Indonesia Fashion Week. Untuk pertama kali, pergelaran busana muslim hadir di Halal Expo Japan pada November 2016.

UNIQLO, label busana ternama Jepang bahkan menghadirkan produk “Hana Tajima for Muslim”, menggandeng disainer muda berbakat keturunan Jepang-Amerika tersebut.

Tak hanya peningkatan di sektor publik, produk keuangan halal juga tumbuh di Jepang. Strategi pertumbuhan dan penasihat penelitian DinarStandard dan Thomson Reuters memperkirakan pasar global untuk produk dan jasa halal diperkirakan mencapai 2,4 triliun Dolar AS pada tahun 2018.




Dari Shandy Aulia hingga Ashanti Tertahan di Dubai Imbas Banjir

Sebelumnya

Kisah Chicco Jerikho Didiagnosis Sepsis Hingga Harus Memakai Alat Pacu Jantung

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Entertainment